RAKYATKU.COM, WAJO - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), memberikan kredit khusus pada sektor pertanian Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran (Duo Amran). Khususnya pada sistem pertanian terpadu atau integrated farming system.
Itu terungkap saat Mentan SYL melakukan kunjungan ke Bumi Lamaddukelleng, Senin (7/2/2022). Datang dengan menaiki helikopter dan mendarat di Kecamatan Tanasitolo, eks Gubernur Sulsel dua periode itu melakukan serangkaian kegiatan.
Mentan SYL datang didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono, serta Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian dan Dirjen Tanaman Pangan, Rahmanto.
Baca Juga : Anggota DPRD Wajo, Arga Prasetya Serap Aspirasi di Belawa
Sementara, Bupati Wajo didampingi wakilnya bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan daerah (Forkopimda) dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo bersama para asisten, staf ahli, dan kepala perangkat daerah lainnya.
Turur hadir pula Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra, yang mewakili Plt. Gubernur Sulsel dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel. Lalu, Anggota DPRD Sulsel, Desy Susanti Sutomo, jajaran legislator DPRD Wajo.
Bupati Wajo dan Forkopimda menjemput kemudian beriringan menuju lokasi pengembangan pertanian terpadu berbasis jagung di Kelurahan Macanang, Kecamatan Majauleng. Di lokasi, Mentan SYL melakukan penanaman jagung dilanjutkan panen perdana.
Baca Juga : Pemkab Wajo Gelar Kompetisi Inovasi Daerah, Dorong ASN dan Masyarakat Tunjukkan Kualitas Kerja
Pada kesempatannya, Mentan SYL menyampaikan bahwa pemilik lokasi pertanian terpadu yang dikunjunginya adalah kenalannya, almarhum Andi Safaruddin. Mereka berdua sama-sama camat pada saat itu, Mentan SYL camat di Gowa, sedangkan Safaruddin di Wajo.
Mentan SYL juga menyampaikan, dirinya senang melihat Bupati Wajo yang kompak hadir bersama wakilnya maupun jajaran Forkopimda. "Jika sudah kompak seperti ini, maka saya yakin Wajo ini akan berkembang," ucapnya.
Terkait pertanian terpadu, Mentan SYL meminta kepada Bupati Wajo menyiapkan sekitar 1.000 hektare untuk dibina Kementan, termasuk lokasi yang ditempati acara hari ini.
Baca Juga : Bupati Wajo Andi Rosman Serahkan Bantuan Alsintan, Optimalkan Proses Produksi Pertanian
"Saya minta direktur (para dirjen) turun tangan untuk menyiapkan timnya untuk membantu, kolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Wajo. Silakan siapkan konsepnya di bulan Februari ini, Maret sudah bisa langsung dilaksanakan," ucapnya.
Mentan SYL mengakui, pertanian adalah sektor perekonomian yang tetap tumbuh meski di tengah terpaan pandemi COVID-19. "Selain memberi kita makanan, pertanian juga memberikan lapangan pekerjaan. Kita targetkan tahun ini swasembada pangan," kata Mentan SYL.
Sementara, Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan bahwa pertanian terpadu adalah satu program prioritasnya. Bahkan, ini adalah program pertama yang sehari setelah dilantik, dirinya bersama Wakil Bupati Wajo segera mengunjungi lokasi pertanian terpadu di Kelurahan Uraiyang, Kecamatan Majauleng.
Baca Juga : Bupati Wajo Buka Secara Resmi Event Bhayangkara Trail Adventure 2025
Amran Mahmud juga menyampaikan "curhat" para petani kepada Mentan SYL. Salah satu soal kebutuhan mesin pengering padi. "Ini agar padi petani tidak rusak, khususnya jika saat musim panen bertepatan dengan musim penghujan," tuturnya.
Amran Mahmud juga melaporkan bahwa berdasarkan data yang ada, Wajo sudah berada di posisi kedua jumlah populasi ternak di Sulsel. Ini sejalan dengan harapan untuk menjadikan Wajo sebagai lumbung daging.
"Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan atensi serta kesempatan Bapak Menteri berkunjung ke Kabupaten Wajo. Kami tetap berharap dukungan dan arahan dari Bapak Menteri untuk mewujudkan Wajo sebagai lumbung pangan sekaligus lumbung daging," harapnya.
Baca Juga : Pelepasan Peserta STQH Kabupaten Wajo, Bupati Siapkan Apresiasi Khusus Bagi Juara
Amran Mahmud juga mengajak kepada seluruh yang hadir untuk mengirimkan doa kepada almarhum Safaruddin yang merupakan pemilik lahan pertanian terpadu berbasis jagung tersebut. "Beliau adalah orang baik. Beliau banyak membantu kami semasa hidupnya," ucapnya.
Dalam kunjungan ini, Mentan SYL turut menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) prapanen senilai Rp1,6 miliar, alsintan pascapanen senilai Rp483 juta, serta bibit cabai dan jahe merah. (*)