Senin, 07 Februari 2022 08:25
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA--Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ( SYL) mengunjungi hamparan lahan sawah pengembangan budidaya padi IP400 atau penanaman padi empat kali setahun di Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Bulukumba seluas 250 hektare.

 

Di tahun 2022 ini, mantan Gubernur Sulsel dua periode itu memperluas pengembangan budidaya padi IP400 menjadi 2.000 hektare dan jika berhasil akan ditingkatkan lagi hingga 10.000 hektare.

"Pertanian Bulukumba tidak boleh kalah dengan daerah lain. Program padi IP400 ini adalah upaya mendorong produktivitas, produksi dan kesejahteraan petani dengan bertani yang maju, mandiri dan modern yang mengoptimalkan potensi sumberdaya alam. Air dan sinar matahar kita tersedia sepanjang musim, ini yang kita optimalkan untuk kemajuan pertanian agar tetap tanguh di tengah dampak perubahan iklim dan pandemi covid 19," kata Mentan SYL pada kunjungan tersebut, Minggu (6/2/2022).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

budidaya padi IP400 di Bulukumba saat ini seluas 250 hektare. Mentan SYL menuturkan budidaya padi IP400 ini harus diperluas sehingga di tahun 2022 ini bantuan ditingkatkan menjadi 2.000 hektare.

 

Kunci program IP400 yakni menggunakan benih genjah, kualitas unggul, pupuk berimbang, pupuk organik dan manajemen air irigasi.

"Dengan produktivitas lima ton per hektare penghasilan diperoleh petani Rp30 juta per hektare. Jika 1.000 hektare, penghasil diperoleh Rp30 miliar permusim tanam dan jika musima tanam empat kali setahun, diperoleh Rp120 miliar. Artinya penghasilan petani mencapai Rp10 juta perbulan. Bisa kita hitung jika luasanya meningkat menjadi 2.000 hektare. Stok beras kita makin tangguh," ujarnya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

SYL menginginkan pengembangan budidaya padi di Bulukumba harus naik kelas. Karena itu, kualitas penggilingan padi (rice milleng unit/RMU) harus naik kelas dengan kapasitas penggilinganya naik dan beras yang menghasilkan berkuitas tinggi sehingga ke depan tak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri tapi juga ekspor.

"Pertanian kita jangan lagi seperti dulu, tapi harus naik kelas. Bila perlu kita ekspor beras dari Bulukumba. Saya pun dukung pakai dana KUR, kita tidak boleh manja-manja dengan bantuan, APBN tidak cukup, petani harus berpikir dan bertindak maju," tegasnya.

Tidak hanya padi, Mentan SYL pun mendorong kemajuan pertanian Bulukumba, yakni budidaya komoditas strategis dan unggulannya lainnya seperti kelapa, sapi, kopi dan jagung. Mekanisasi pertanian pun didorong termasuk fasilitas dana KUR yang lebih besar.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Bantuan harus kita fokuskan dalam skala ekonomis dulu yang jelas memberikan hasil. Bulukumba punya potensi lahan kelapa 13 ribu hektare, kita fokuskan dulu bantuan pengembangannya 2 ribu hektar berikut kita bangun hilirisasinya," ujarnya.

Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf menyebutkan pihaknya dan masyarakat Bulukumba sangat mengapresiasi bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) dan berharap memberikan perhatian yang lebih besar lagi untuk kemajuan sektor pertanian. Alhasil berkat dukungan Kementan, sekor pertanian menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi Bulukumba.

"Berdasarkan data, nilai dan kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi dari tahun 2015 sampai 2020, sektor ini memberikan kontribusi terbesar dalam perhitungan PDRB. Ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sulawesi Selatan tahun 2020 terjun bebas pada angka minus akibat pandemi COVID-19, Namun Kabupaten Bulukumba masih berada di angka positif yaitu 0,43 persen," ucapnya.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf mendukung penuh program dan gebrakan Mentan SYL dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Menurutnya, program pertanian memang harus melalui langkah-langkah inovatif agar petani tidak dimanjakan terus dengan bantuan pemerintah.

"Petani sudah saatnya mandiri. Kita dorong program Pak Mentan SYL menumbuhkan inovasi, petani milenial, peningkatan produksi dan hilirisasi serta pasar ekspornya agar petani semakin maju. Kita arahkan petani akses dana KUR. Kita harapkan petani tidak lagi bergantung pada bantuan. Pupuk pun bisa dihasilkan sendiri, begitu pun kebutuhan lainnya," ujarnya.(*)