RAKYATKU.COM, MAKASSAR,-- Sekolah Dasar (SD) Hang Tuah Makassar menggelar pengukuhan Gen-H untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata dan sekolah literasi kemaritiman.
Pengukuhan itu dilakukan saat peringatan Hari Dharma Samudra ke-60. Hari Dharma Samudra, diperingati setiap tanggal 15 Januari. Tahun ini, diperingati secara meriah dengan beragam pentas seni, mulai dari penampilan murid-murid, orangtua yang tergabung dalam Paguyuban orang tua Siswa Peduli Anak (PuSPA) hingga guru.
Peringatan Hari Dharma Samudra di sekolah yang terletak di Jalan Serdako Usman Ali Nomor 4, Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujung Tanah itu, dihadiri segenap dewan guru, termasuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Humas, Debora Matande, S.Pd, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikukum dan Sarana Prasarana, Sulis Wati'ah, S.Ag, S.Pd.
Baca Juga : Momen Hari Ibu, Murid SD Hang Tua Makassar Beri Kado Buku Antologi Puisi untuk Ibu Mereka
"Hari ini kita membuat sesuatu yang istimewa, yakni pengukuhan Gen-H. Setelah pengukuhan akan ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan," kata Arpin, S.Pd, M.Pd, Kepala SD Hang Tuah Makassar, Sabtu (29/1/2022).
Arpin mengatakan program Gen-H yang baru diluncurkan ini merupakan perwujudan hak partisipasi anak, di mana anak-anak sebagai agent of change, akan bersama-sama pemangku kepentingan lain, menjadikan SD Hang Tuah sebagai Sekolah Adiwiyata.
Kehadiran Gen-H ini, lanjut Arpin, akan menerjemahkan hasil Seminar Nasional Kemaritiman, yang mengharapkan terbentuknya laskar bahari. "Gen-H akan jadi cikal bakal kita lebih mengembangkan literasi kemaritiman," imbuhnya.
Tujuan Gen-H, lanjutnya, untuk mewujudkan kepemimpinan hijau, mendorong inisiatif dan kepeloporan anak-anak dalam pelestarian lingkungan, dan membentuk karakter anak yang pro lingkungan. Selain itu, untuk membangun gerakan literasi lingkungan berbasis sekolah dan menumbuhkan kesadaran lingkungan antarteman sebaya.
"Pendekatan program Gen-H, nanti bersifat partisipatif, kreatif, interaktif, integratif," papar Arpin.
Arpin menambahkan, Gen-H bisa dibaca sebagai Generasi Hijau atau Generasi Hang Tuah. Gen-H merupakan suatu upaya untuk menciptakan green leadership atau kepemimpinan hijau, sejak dini kepada murid-murid yang merupakan Generasi Z.
"Di depan kaos ini bisa dilihat logonya, sedangkan dibagian belakang, ada tulisan green leadership," ujar Arpin begitu selesai memakaikan kaos ke tim Gen-H, Senatria Suryayudha Patria.
Senatria yang telah dikukuhkan sebagai tim Gen-H, mengatakan siap untuk mewujudkan harapan dari kepala sekolah yaitu menjadikan SD Hang Tuah Makassar sebagai sekolah Adiwiyata dan sekolah literasi kemaritiman
"Kami yang tergabung dalam Gen-H, dengan ini menyatakan siap mewujudkan SD Hang Tuah Makassar sebagai sekolah Adiwiyata dan sekolah literasi kemaritiman," kata Senatria murid kelas Lima SD Hang Tuah Makassar ini.
Penggiat literasi dan penulis buku, Rusdin Tompo, memberi apresiasi atas hadirnya inovasi Gen-H ini. Aktivis hak anak tersebut memang selalu mendorong hak partisipasi anak di sekolah-sekolah. Apalagi SD Hang Tuah Makassar, sejak tahun 2018, sudah menyatakan kesiapannya sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA).
"Jadi Gen-H ini punya banyak dimensi, untuk sekolah Adiwiyata, SRA, Penguatan Pendidikan Karakter, juga gerakan literasi sekolah, terutama literasi maritim," katanya.
Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, saat pemberian penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional, tahun 2021, menekankan pentingnya green leadership untuk membangun dan menjaga lingkungan hidup. Green Leadership adalah kemampuan seorang individu pemimpin untuk mempengaruhi serta memobilisasi individu lain dalam organisasi guna mendukung kebijakan pro lingkungan.
Di Indonesia, program Green Leadership diinisiasi oleh Institut Hijau Indonesia, serta didukung Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), KNTI, dan HUMA. Salah satu tujuannya, agar semua segmen dalam masyarakat punya calon pemimpin yang memiliki perspektif hijau dan keberpihakan nyata bagi penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup.
Sebagai negara yang sedang menikmati bonus demografi, Indonesia memiliki generasi yang potensial sebagai penggerak perubahan. Berdasarkan statistik, dari 270 juta penduduk Indonesia, sekitar 25,8 persen merupakan generasi milenial (usia 24-39 tahun) dan sebanyak 27,94 persen adalah generasi Z (usia 8-23). (*)