Rabu, 19 Januari 2022 15:49
Sejumlah guru Sekolah Islam Athirah mengikuti program pertukaran delegasi online Chinese Bridge
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM-- Sejumlah guru Sekolah Islam Athirah mengikuti program pertukaran delegasi online Chinese Bridge yang bertajuk Kampung Halaman Para Selebritas Sejarah dan Pesona Hunan-Kelas Apresiasi dan Pengalaman Budaya Sulaiman Hunan.

 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Bahasa Asing Dalian, yang secara resmi dibuka pada Senin (17/1/2022) di Museum Seni Bordir Yifeishan Provinsi Hunan, Tiongkok dan di ikuti delegasi dari empat negara, salah satu di antaranya Indonesia.

“Kegiatan ini mencakup berbagai pengetahuan tentang sulaman Hunan, termasuk pengenalan singkat tentang sulaman Tiongkok, tinjauan umum dasar sulaman Hunan, pengenalan singkat tentang sulaman etnik minoritas Tiongkok, dan kelas tentang teknik sulaman Hunan,” kata Ketua Panitia Chinese Bridge, Jiang Xiangling melalui keterangan tertulis pada Senin (17/1/2022).

Baca Juga : Sekolah Islam Athirah Rayakan Puncak Milad ke-40 Tahun

Guru Sekolah Islam Athirah yang turut menjadi delegasi kegiatan itu berjumlah 15 orang. Mereka pengajar dari beberapa disiplin ilmu.

 

Staf Departemen Hubungan Masyarakat Sekolah Islam Athirah, Ismia Muksidar, S.Pd. M.Ed. mengatakan, keikutsertaan sejumlah guru dalam kegiatan Chinese Bridge merupakan sebuah kebanggaan karena kegiatan tersebut dihelat dengan skala international.

“Kami sangat bangga,bisa mendapat pengalaman baru, apalagi kegiatan ini berskala internasional yang tidak semua orang memiliki kesempatan,” ujar Ismi yang turut menjadi peserta.

Baca Juga : Peringati HUT ke-40 tahun, Sekolah Islam Athirah Terus Berkontribusi Bagi Negeri

Ismi juga memuji penyelenggara Chinese Bridge, pasalnya alat dan bahan yang dibutuhkan oleh peserta, ditanggung sepenuhnya oleh penyelenggara alias gratis.

“Ini kan materinya tentang menyulam, kita dibekali materi, dilanjutkan praktik, peralatan yang dibutuhkan berupa jarum, benang, kain, dan gunting, itu disiapkan oleh panitianya,” imbuh Ismi.

Sementara itu, peserta Chinese Bridge lainnya, Musyorafah, S.S., Gr. berharap kegiatan itu dapat memberikan keterampilan baru pada dirinya, baik keterampilan menyulam, maupun keterampilan menggunakan bahasa Mandarin.

Baca Juga : Athirah Kembali Jadi Tuan Rumah Temu Pendidik Nusantara 2024

“Semoga ada skill baru, kalaupun tidak mahir, setidaknya saya mendapatkan ilmunya,” ucapnya

“Bukan hanya menyulam yang diajarkan, kita juga diajarkan dasar-dasar bahasa Mandarin,” tutupnya.

Chinese Bridge diselenggarakan oleh Universitas Bahasa Asing Dalian dan disponsori oleh Pusat Kerja Sama dan Pertukaran Bahasa dan Budaya Sino-Asing Kementerian Pendidikan Tiongkok. Kegiatan itu berlangsung secara daring selama empat hari, mulai 17 hingga 21 Januari 2022.

Penulis : Lisa Emilda