Kamis, 13 Januari 2022 18:02
Guntur Subagja, Stafsus Wapres.
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Asisten Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden (Wapres) RI yang juga sekaligus Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani), Guntur Subagja mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan aspek penting dalam menghadapi berbagai tantangan dan gejolak krisis pandemi COVID-19 yang terus berkepanjangan. Apalagi, Indoensia baru saja dilanda serangan varian baru omicron.

 

"Karena itu kita harus merubah mindset masyarakat kita bahwa pertanian itu harus dijadikan koor otomatis karena mampu memberikan pergerakan ekonomi yang lebih baik. Tentu kita prihatin apabila ada orang yang menjual lahan pertanian mereka. Karena sebetulnya itu berpotensi menjadi alih fungsi lahan," ujar Guntur dalam sesi Webinar Intani, Rabu (12/1/2022).

Guntur mengatakan, sektor pertanian adalah nafas panjang bagi suatu desa yang memiliki jumlah masyarakat cukup banyak. Pertanian juga bisa dikatakan sebagai kado istimewa bagi mereka yang getol melakukan produksi setiap hari.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

"Kalau desa-desanya tumbuh dan ekonomi mulai bergerak, otomatis indonesianya akan tumbuh. Kenapa? karena perputaran ekonomi indonesia 75 persen terjadi di ibu kota jakarta dan sekitarnya," katanya.

 

Menurut Guntur, inilah saatnya masyarakat Indonesia mulai memanfaatkan tanah yang ada untuk membangun Desanya mejadi lebih produktif dan bernilai ekonomis bagi perekonomian keluarga.

"Jadi kita harus mengubah pola pikir kita sekarang untuk membangun desa, mari kita kembangkan sektor pertanian di desa dalam arti luas termasuk perikanan dan perternakan sesuai potensinya masing masing," katanya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang selalu tumbuh positif, di tengah sektor lainya yang mengalami kontraksi cukup parah.

"Kami menjaganya mulai dari produksi sampai mengawalnya pada proses hilirisasi. Alhamdulillah produksi kita naik, ekspor kita naik dan petani kita sesuai data NTP BPS semakin meningkat," tutupnya.