RAKYATKU.COM--Pemain tim nasional (timnas) Indonesia Elkan Baggott memberikan klarifikasi lewat akun media sosialnya setelah dilarang tampil di leg kedua final Piala AFF 2020 karena melanggar aturan bubble COVID-19 di Singapura.
"Saya ingin menjelaskan sesuatu untuk para penggemar. Kami tidak tahu bahwa kami melanggar aturan sama sekali.Official kami sendiri berkata kepada kami, 'anda diperbolehkan keluar dari hotel untuk berjalan-jalan mencari udara segar dan membeli kebutuhan pokok dari toko 7/11',"tulis Elkan di insta story instagramnya, Sabtu (1/1/2022).
"Oleh karena itu, kami berani untuk meninggalkan hotel, itulah sebabnya kami berasumsi bahwa kami tidak melanggar aturan 'bubble'. Jadi yang disampaikan di media seolah-olah kita bersalah padahal tidak demikian,"jelas Elkan.
Baca Juga : Maarten Paes Dipastikan Bisa Perkuat Timnas Indonesia Saat Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Meski tidak bisa tampil di final leg kedua, Elkan merasa bangga bisa membawa Indonesia sampai babak final.
"Tapi saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai tim di turnamen ini, masa depan cerah,"ungkap pemain Ipwisch Town itu.
Selain Elkan tiga pemain Indonesia sama-sama mendapatkan hukuman tersebut, yakni Victor Igbonefo, Rizky Ridho, dan Rizky Dwi.
Baca Juga : Lawan Filipina, Timnas Indonesia Siap Tampil Habis-habisan
PSSI pun sangat kecewa dengan perlakuan pemerintah Singapura kepada timnas Indonesia. PSSI menyebut aturan ini sangat aneh, sebab, saat laga leg pertama (30/12/2021) Elkan Baggott bisa bermain dan tiga pemain lain juga tidak ada masalah.
"Kita tidak habis pikir dengan pemerintah Singapura terkait kejadian ini. Kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan bubble pada 23 Desember lalu,"kata Sekjen PSSI Yunus Nusi.
"Kami sudah membayar denda itu. Kok sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain nanti malam,"jelasnya.
Baca Juga : Salurkan Bakat Anak pada Sepak Bola, SSB QDR jadi Wadah Bagi Anak Usia Dini