Rabu, 29 Desember 2021 23:59
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Kalau melihat video ini, rasanya DPR Indonesia masih jauh lebih baik. Pernah terjadi pertengkaran, tapi tidak sebrutal ini.

 

Adu jotos itu terjadi di parlemen Yordania. Diawali perdebatan tentang amandemen undang-undang tentang kesetaraan dan hak-hak perempuan.

Sekelompok anggota parlemen terlibat baku hantam. Ketua DPR Abdul Karim Dughmi dan Wakil Suleiman Abu Yahya juga saling ejek.

Baca Juga : Datang Langsung Bilang "Lubang P*ki", Kronologi Baku Hantam Oknum Tentara versus 2 Polisi di Ambon

Abu Yahya menyebut Dughmi tidak mampu memimpin jalannya sidang sehingga terjadi kericuhan.

 

Yordania adalah monarki parlementer, tetapi raja memegang kekuasaan paling besar dan memiliki keputusan akhir tentang apa yang menjadi hukum di negara itu.

Ketika debat tidak menyelesaikan masalah selama diskusi tentang reformasi konstitusional yang kontroversial, anggota parlemen di Yordania adu fisik.

Baca Juga : Jadi Tontonan, Satu Tentara Adu Jotos dengan Dua Polisi di Pos Lantas Ambon

Dikutip dari Middle East Eye, perdebatan terjadi tentang amandemen yang menambahkan kata "perempuan" dalam bagian konstitusi tentang persamaan hak.

Konstitusi kerajaan diberlakukan pada tahun 1952 oleh kakek Raja Abdullah. Itu telah diubah 29 kali, yang menurut banyak kritikus adalah langkah yang dirancang untuk meningkatkan kekuasaan raja dengan mengorbankan badan legislatif.

Dengan sesi yang semakin tidak terkendali, Dughmi, anggota parlemen yang paling lama menjabat, harus menunda sesi selama 30 menit.

Baca Juga : Patahkan Hidung Pramugari, Pria Ini Ditolak Naik Pesawat American Airlines Seumur Hidup

Adegan yang sulit diatur dimulai ketika sesi Selasa dibuka dengan diskusi tentang amandemen konstitusi yang diusulkan.

Istilah "wanita Yordania" ditambahkan ke judul bab kedua konstitusi tentang hak dan kewajiban orang Yordania.

Rekaman langsung di media pemerintah menunjukkan para anggota parlemen saling memukul. Sementara satu wakil jatuh ke lantai ketika yang lain berteriak dalam adegan kacau yang berlangsung beberapa menit, memaksa sidang ditunda hingga Kamis.

Baca Juga : Duel Maut di Rappocini Makassar, 1 Meninggal Dunia

Dilaporkan bahwa tidak ada yang terluka selama perkelahian itu, yang dimulai setelah seorang anggota parlemen menolak untuk meminta maaf atas pernyataan yang dibuat ketika membahas reformasi konstitusi negara itu selama debat tentang amandemen.

"Ada adu mulut yang berubah menjadi adu jotos oleh beberapa deputi. Perilaku itu tidak dapat diterima oleh rakyat kami dan merusak reputasi negara kami," kata Khalil Atiyeh, seorang anggota parlemen yang menyaksikan sidang itu, seperti dikutip Reuters.

Beberapa anggota parlemen, terutama perempuan, mengklaim bahwa amandemen akan menciptakan diskriminasi antara warga Yordania berdasarkan gender.