Senin, 27 Desember 2021 20:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Penyelesaian perceraian di antara orang kaya bisa menjadi urusan yang mahal. Kasus di Dubai ini bisa membuat jantung Anda berdetak kencang.

 

Dikutip dari Reuters, penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, telah diperintahkan Pengadilan Tinggi di London untuk membayar 554 juta pound atau sekitar Rp10,4 triliun kepada mantan istrinya.

Hakim, Philip Moor mengatakan, penghargaan besar itu untuk kelangsungan hidup Putri Haya binti al-Hussein, saudara tiri Raja Abdullah dari Yordania, dan dua anak mereka.

"Paling tidak untuk mengatasi 'risiko besar' akibat perceraiannya dengan syekh," kata Philip Moor.

 

"Dia tidak meminta penghargaan untuk dirinya sendiri selain untuk keamanan dan untuk menggantinya atas harta benda yang hilang sebagai akibat dari kehancuran perkawinan," lanjut hakim.

Dia mengarahkan Mohammed untuk melakukan pembayaran satu kali sebesar 251,5 juta pound dalam waktu tiga bulan kepada Haya untuk pemeliharaan rumah-rumah mewahnya di Inggris.

Juga untuk menutupi uang yang dia katakan berutang untuk perhiasan dan kuda pacuan, dan untuk biaya keamanannya di masa depan.

Syekh yang juga wakil presiden dan perdana menteri Uni Emirat Arab juga diperintahkan memberikan 3 juta pound untuk pendidikan Jalila (14) dan Zayed (9), dan 9,6 juta pound tunggakan.

Dia juga diminta membayar 11,2 juta pound setahun untuk pemeliharaan anak-anak, dan untuk keamanan mereka ketika mereka dewasa.

Pembayaran ini akan dijamin melalui keamanan 290 juta pound yang dipegang oleh bank HSBC.

Jumlah akhir, meskipun diyakini oleh beberapa pengacara London sebagai penghargaan publik terbesar yang pernah diperintahkan oleh pengadilan keluarga Inggris, kurang dari setengah dari 1,4 miliar pound yang awalnya dicari Haya.

Selama hampir tujuh jam kesaksian, Haya (47) mengatakan, pembayaran satu kali yang besar akan memungkinkan pemutusan hubungan dan melepaskan cengkeraman syekh atas dirinya dan anak-anak mereka.

"Saya benar-benar ingin bebas dan saya ingin mereka bebas," katanya kepada pengadilan.

BERITA TERKAIT