RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido, Kamis (16/12/2021), meluncurkan kampung binaan yang berlokasi di Barombong, Jalan Balla Lompoa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dihadiri ketua lembaga masyarakat, babinsa, tokoh agama, ketua RW, tokoh pemuda Barombong, dan sejumlah kepala sekolah SD, SMP, dan SMA dari Sekolah Islam Athirah.
Sekretaris Kelurahan Barombong, Kaharuddin, mengatakan kegiatan ini sekaligus dirangkaian penandatanganan nota kesepahaman antara Yayasan Pendidikan Haji Kalla dalam hal ini Sekolah Islam Athirah Kajaolalido dengan pemerintah Kelurahan Barombong.
Baca Juga : Sekolah Islam Athirah Rayakan Puncak Milad ke-40 Tahun
Adapun isi dari kerja sama itu adalah pelaksanaan tiga program pembinaan, yaitu di bidang agama, sosial, dan pendidikan.
"Ada 5 Sekolah Dasar (SD), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Barombong yang masuk dalam program kampung binaan ini," jelasnya.
Pihaknya berharap program ini berjalan dengan baik dan sukses sehingga bisa menjadi percontohan di tempat lain.
Baca Juga : Peringati HUT ke-40 tahun, Sekolah Islam Athirah Terus Berkontribusi Bagi Negeri
"Semoga anak anak yang tidak bisa sekolah di Athirah, minimal mereka bisa merasakan seperti belajar dan sekolah di Athirah karena tim pengajarnya sama," tuturnya.
Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido, Mas Aman Uppi, menceritakan awal mula kampung binaan ini terbentuk. Beranjak dari kegelisahan dan perkataan pemilik Sekolah Islam Athirah, Jusuf Kalla, yang ingin memajukan bangsa ini dengan memberikan pendidikan layak dan baik kepada anak-anak di negeri ini.
Mas Aman mengatakan, pihaknya mencoba untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam prinsip Yayasan Kalla Group, yaitu kerja ibadah, apresiasi pelanggan, lebih cepat, lebih baik, dan aktif bersama.
Baca Juga : Peringati Hari Bumi, KALLA Tanam Ribuan Bibit Bersama Pemprov Sulsel
"Pada program binaan ini salain fokus pada pendidikan kami juga fokus pada perbaikan infrastruktur seperti pembangunan TPA, pengadaan WC, dan kamar mandi bersih," bebernya.
Sebagai bentuk keseriusan mendirikan kampung binaan, pihaknya menurunkan 20 orang staf dan tim pengajar dari Sekolah Islam Athirah.