Minggu, 05 Desember 2021 09:02
ILUSTRASI
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Aneh tapi nyata. Peluru bersarang di anus seorang pria. Dokter dibuat panik saat hendak mengeluarkannya.

 

Pria itu tiba di bangsal darurat sebuah rumah sakit di Gloucestershire, Inggris barat. Dia mengeluhkan peluru bekas Perang Dunia II yang terjebak di anusnya.

Sebelum melakukan operasi, dokter terlebih dahulu memanggil pasukan penjinak bom. Mereka khawatir amunisi tersebut akan meledak.

Baca Juga : Dikira Bayi, Perempuan Ini Ternyata Menyusui Kucing dalam Penerbangan

Rupanya, pasien tersebut seorang kolektor memorabilia militer. Dia mengaku tergelincir dan jatuh di atas peluru koleksinya di lantai rumahnya.

 

Sial baginya. Cangkang peluru itu bersarang di dalam duburnya. Dia langsung mencari bantuan medis setelah menyadari bahwa dia tidak bisa mengeluarkannya.

Seorang sumber mengatakan kepada The Sun, "Pria itu mengatakan dia menemukan cangkang itu ketika dia sedang membersihkan barang-barangnya. Dia mengatakan dia meletakkannya di lantai lalu dia terpeleset dan jatuh di atasnya, dan itu naik ke pantatnya. Dia sangat kesakitan."

Baca Juga : Anak Anjing Peliharaan Disandera Monyet Liar Selama Tiga Hari Sebelum Diselamatkan Warga

Polisi mendatangi Rumah Sakit Kerajaan Gloucestershire pada Rabu pagi (1/12/2021) setelah ada laporan bahwa seorang pasien membawa amunisi di rektumnya.

"Itu adalah gumpalan timah yang tebal dan runcing yang dirancang untuk merobek baju besi tank," kata seorang sumber, menurut Unilad.

"Pada dasarnya itu adalah bongkahan logam yang lembam, jadi tidak ada risiko bagi kehidupan, setidaknya tidak bagi orang lain," lanjutnya.

Baca Juga : Iseng Ukur Kejantanan, Kabel USB yang Kusut Bersarang dalam Uretra Remaja 15 Tahun

Gloucestershire Live lebih lanjut menjelaskan bahwa peluru mortir digunakan oleh Artileri Kerajaan dalam Perang Dunia Kedua sebagai peluru anti-tank, meskipun nantinya juga akan digunakan oleh tank Inggris di Afrika Utara.

Itu kemudian diidentifikasi sebagai peluru 57 mm Perang Dunia Kedua yang biasanya ditembakkan dari senjata anti-tank enam pon.