RAKYATKU.COM -- Penanganan pandemi perlu lebih komprehensif. Berbagai pembatasan menimbulkan dampak lain.
Tawuran antar kelompok, salah satunya. Benarkah? Setidaknya itu pandangan anggota DPRD Makassar, Rachmat Taqwa Quraisy (RTQ).
Tawuran kelompok yang pernah reda, kini marak lagi selama pandemi Covid-19. RTQ menduga, energi anak-anak tidak tersalurkan ke hal-hal positif.
Baca Juga : Anwar Faruq Pimpin Rapat Paripurna Tentang Pemandangan Umum Fraksi DPRD Makassar
Dia mencontohkan, sebelum pandemi, selalu ada kegiatan 17-an. Selama pandemi tidak ada lagi. Anak-anak juga bosan belajar online terus.
Saat ini solusi yang diberikan pemerintah kota masih sebatas posko pengamanan di dua kelurahan yaitu Cambayya dan Gusung.
Dengan kondisi PPKM yang sudah berada di level 2, RTQ berharap pemerintah bisa membuka peluang bagi anak muda menyalurkan kreativitas mereka.
Baca Juga : Ketua DPRD Makassar Bacakan Sejarah di Peringatan Hari Jadi Kota Makassar
"Semoga adek-adek kita ini energinya bisa tersalurkan dengan positif,” kata legislator asal PPP ini.
Sementara anggota Komisi C DPRD Makassar, Andi Pahlevi berharap petugas keamanan dan para tokoh masyarakat bisa duduk bersama mencari solusi.
"Menurut kami untuk menyelesaikan itu harus ada diskusi yang berkelanjutan supaya persoalan bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.