Senin, 18 Oktober 2021 17:49
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Andi Sudirman Sulaiman komitmen pada janji kampanye bersama Nurdin Abdullah. Termasuk beberapa proyek yang dijanjikan untuk Toraja.

 

Komitmen itu disampaikan kembali pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat menghadiri Sidang Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja secara virtual pada Senin (18/10/2021).

Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur berharap ada sinergitas yang terbangun dengan pemerintah atas pelaksanaan kegiatan itu.

Baca Juga : Helikopter Pembawa Bantuan Berhasil Mendarat di Latimojong Luwu, 8 Warga Ikut Dievakuasi

"Kita ini adalah pemerintah yang selalu mendukung kegiatan-kegiatan apapun yang dilaksanakan dan bagaimana bersinergi dengan pemerintah kedepannya," kata Andi Sudirman.

 

Andi Sudirman menyampaikan komitmennya untuk pembangunan Tana Toraja dan Toraja Utara yang telah disampaikannya semasa kampanye lalu untuk menghadirkan pembangunan secara merata dan berkeadilan. Komitmen itu telah diperlihatkan dengan telah banyaknya anggaran pemerintah yang dikucurkan untuk pembangunan dua daerah tersebut, yakni sebesar Rp500 miliar.

"Sejak masa kampanye lalu, Andi Sudirman 'Larampo pe meloi Toraya' artinya kita tetap Komitmen pada pembangunan Toraja dengan tetap memperhatikan dan mengalokasikan anggaran-anggaran pemerintah dalam rangka pembangunan yang merata dan berkeadilan termasuk kepada dua Toraja," tambahnya.

Baca Juga : Banjir Wajo, Pejabat Gubernur Sulsel Pastikan Bantuan Cepat Terdistribusi Sampai ke Wilayah yang Sulit di Jangkau

Selain itu, Andi Sudirman optimis ditahun 2022 akan lebih banyak pembangunan yang akan dilakukan di daerah itu. Ia juga mengingatkan para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Pendeta, Jemaat Gereja, dan juga masyarakat Toraja Utara untuk tetap bersama-sama dengan agama lainnya mengedepankan toleransi dan berkolaborasi serta bersinergi dengan pemerintah.

"Kami optimis dan yakin kedepan banyak sekali yang akan kita bangun. Kedepan di tahun 2022 bagaimana pembangunan (Jalan) Batu Sitanduk-Saddang, meneruskan Bua-Rantepao yang masih ada pembebasan lahan karena masih ada tanah disana belum dibebaskan," ungkapnya.