Minggu, 21 November 2021 11:03
Verawaty Fajrin
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Verawaty Fajrin pergi dengan meninggalkan jejak yang sulit disamai juniornya. Legenda bulu tangkis Indonesia itu punya jejak wangi di dunia tepok bulu.

 

Satu-satunya gelar juara Piala Sudirman diraih di masa emas Verawaty Fajrin. Itu hanya terjadi tahun 1989. Setelah itu, Indonesia tidak pernah lagi mendapatkannya hingga kini.

Kala itu, Verawaty yang tergabung dalam skuat Indonesia bermaterikan pebulu tangkis papan atas seperti Susi Susanti, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Yanti Kusmiati, dan Eddy Kurniawan, mampu tampi cemerlang sepanjang turnamen yang berlangsung di Jakarta.

Verawaty dan kolega berhasil mengandaskan Inggris dengan skor 5-0 dan Korea Selatan dengan skor 4-0 sehingga menjadi kampiun di tanah sendiri.

 

Hingga saat ini, gelar Sudirman Cup 1989 menjadi satu-satunya gelar yang dimenangi Indonesia sepanjang sejarah turnamen tersebut.

Verawaty Fajrin kini sudah tiada. Dia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Minggu (21/11/2021), pukul 06.58 WIB.

Verawaty sudah lama dirawat di rumah sakit akibat kanker paru-paru yang dideritanya. Sebagai apresiasi atas jejak yang ditorehkannya, pemerintah menanggung seluruh biaya pengobatan.

Pemilik nama asli Verawaty Wiharjo tersebut telah didiagnosis menderita kanker sejak Maret 2020 silam.

Selama aktif bermain, Verawaty bisa berpasangan dengan banyak pemain. Pemain dengan tinggi badan 178 cm ini pernah bermain di nomor tunggal putri dan keluar menjadi pemenang pada ajang Kejuaraan Dunia 1980, SEA Games 1981, dan Indonesia Terbuka 1982.

Tak hanya itu, ia juga sempat menjadi andalan di nomor ganda putri. Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati adalah sejumlah pemain yang pernah dipasangkan dengannya di lapangan.

Lebih jauh, tak ingin membatasi diri sekaligus ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah pemain yang fleksibel, Verawaty pun pernah terjun di nomor ganda campuran.

Bersama dengan Bobby Ertanto dan Eddy Hartono, Verawaty pun berhasil mengoleksi sejumlah medali. Lepas dari itu, Verawaty sempat vakum dari dunia tepak bulu pada 1983 sampai dengan 1985.

Namun, pada 1986 ia pun kembali aktif bermain. Adapun penampilan terakhirnya di ajang internasional terjadi pada tahun 1989.

Berikut adalah catatan prestasi yang pernah ditorehkannya.


Ganda Putri
-Juara Belanda Terbuka 1977 (Verwaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
-Juara Denmark Terbuka 1977-1978 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
-Medali Emas Asian Games 1978 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
-Juara All England 1979 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
-Juara Kanada Terbuka 1979 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
-Finalis Kejuaraan Dunia 1980 (Verawaty Fajrin/ Imelda Wigoena)
-Medali Emas SEA Games 1981 (Verawaty Fajrin/ Ruth Damayanti)
-Juara Indonesia Terbuka 1986 (Verawaty Fajrin/ Ivanna Lie)
-Juara Cina Terbuka 1986 (Verawaty Fajrin/ Ivanna Lie)
-Juara Taiwan Terbuka 1986 (Verawaty Fajrin/ Ivanna Lie)
-Finalis World Badminton Grand Prix Final 1986 (Verawaty Fajrin/ Ivanna Lie)
-Medali Emas SEA Games 1987 (Verawaty Fajrin/ Rosiana Tendean)
-Juara Indonesia Terbuka 1988 (Verawaty Fajrin/ Yanti Kusmiati)
-Medali Perunggu Asian Games 1990 (Verawaty Fajrin/ Lili Tampi)

Ganda Campuran
-Juara Malaysia Terbuka 1986 (Bobby Ertanto/ Verawaty Fajrin)
-Juara World Cup 1986 (Eddy Hartono/Verawaty Fajrin)
-Juara Malaysia Terbuka 1988 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
-Juara Indonesia Terbuka 1989 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
-Juara World Grand Prix Final (Eddy Hartono/Verawaty Fajrin)
-Juara Belanda Terbuka 1989 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
-Juara Sea Games 1989 (Eddy Hartono/Verawaty Fajrin)
-Finalis Kejuaraan Dunia 1989 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)
-Finalis Asian Games 1990 (Eddy Hartono/ Verawaty Fajrin)

BERITA TERKAIT