Senin, 08 November 2021 22:22
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JENEPONTO -- Permasalahan lahan Puskesmas Bontosunggu kelar. Ahli waris mengikhlaskannya kepada pemerintah daerah.

 

Puskesmas Bontosunggu dibangun di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Sekda Jeneponto, Syafruddin Nurdin mengatakan, sempat ada komplain dari warga pemilik lahan. Mereka menganggap, bangunan melewati batas tanah milik pemda.

Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung

"Pemilik lahan bilang untuk ganti ruginya nanti dia tunggu di akhirat," ujar Syafruddin kepada Rakyatku.com, Senin (8/11/2021).

 

Pembangunan Puskesmas Bontosunggu sempat dihentikan karena ada protes pemilik lahan. Sekda Syafruddin turun langsung mencari solusi. Akhirnya selesai melalui mediasi.

Ahli waris dari pemilik lahan, Basuki Rahmat Kr Tumpu yang juga camat Batang, mengatakan, sudah tidak ada masalah lagi pada lahan tersebut.

Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz

"Iya dek, begituji saya. Kalau kita mau berpikir untuk akhirat luar biasa pahalanya. Saya berikan ikhlas karena Allah. Kalau hibah itu berarti penyaksian pemerintah, ini penyaksian dari Allah. Saya tidak persoalkan lagi persoalan tanah," ujar Karaeng Tumpu lewat sambungan telepon, Senin (8/11/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Susanti Mansyur berharap dukungan semua pihak agar bantuan dari Kementerian Kesehatan selalu mengalir ke Butta Turatea.

Dia menjelaskan, sudah ada titik temu dengan pemilik lahan. Keluarga besar Karaeng Rani (almarhum) mengikhlaskan tanah yang bersinggungan dengan pembangunan.

Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023

Tahun ini ada tiga puskesmas yang dibangun di Jeneponto. Pemerintah menggelontorkan dengan anggaran kurang lebih Rp21 miliar yakni Puskesmas Bangkala, Togo-Togo, dan Bontosunggu Kota. Kalau untuk Bontosunggu Kota hanya relokasi.

"Puskesmas Bontosunggu belum ada sertifikatnya, namun sudah dilakukan pengukuran secara keseluruhan seluas 3 koma berapa hektar itu. Secara pastinya mungkin ditanya di bagian aset, Dinas Kesehatan hanya membangun. Jadi secara keseluruhan, kami tidak tahu luasnya berapa," katanya

Susanti juga mengaku, bahwa perencanaan awal memang tetap di Binamu. Namun lokasi awalnya di Kabbonga karena ada banjir dan segala macam.

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

"Atas petunjuk dari bupati untuk mencari yang lokasi yang lebih baik, lebih aman dari banjir. Beliau mengarahkan kita ada lahan pemda disana," pungkasnya

Penulis : Samsul Lallo