Rabu, 03 November 2021 10:05
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, LUWU - Yayasan Hadji Kalla menggelar program pelatihan mitigasi bencana dan simulasi bencana alam di desa binaan Boneposi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Kegiatan ini digelar selama dua hari pada 30--31 Oktober 2021 lalu.

 

Desa Bonepsosi terletak di lokasi dataran tinggi dengan kondisi tanah curam. Kondisi ini menyebabkan daerah ini berpotensi mengalami bencana tanah longsor, aliran deras, dan tanah retak.

Sementara, pengetahuan dan pemahaman masayarakat terkait mitigasi bencana alam masih rendah. Hal ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat terkait risiko terjadinya bencana alam yang sewaktu waktu bisa terjadi. Selain itu, hal ini karena kurangnya sosialisasi tentang mitigasi bencana serta pengetahuan warga terkait mitigasi bencana.

Baca Juga : Perkuat Komitmen Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar

Karena itu, dilaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berwujud Program Desa Bangkit Sejahtera oleh Yayasan Hadji Kalla berupa pelatihan mitigasi dan simulasi bencana alam.

 

Kegiatan ini bermanfaat sebagai salah satu cara untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya melengkapi diri dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap bencana alam yang mungkin saja terjadi sewaktu-waktu.

Sasaran kegiatan ini dikhususkan untuk masyarakat usia lanjut, usia produktif pemuda, dan siswa-siswa sekolah yang merupakan generasi penerus desa. Pengetauan dan pengalaman yang diterima melalui pelatihan ini dapat dibawa dan ditularkan kepada lingkungan sekitar.

Baca Juga : Tindak Lanjut MoU, KALLA dan Pemkot Makassar Bahas Konsep Desain Revitalisasi Taman Hasanuddin

Dalam kegiatan sosialisasi dan simulasi ini, Yayasan Hadji Kalla bekerja sama dengan PMI Kabupaten Luwu sebagai relawan dan pemateri. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan tumbuh kesadaran warga masyarakat terkait tanggap darurat saat bencana alam terjadi sewaktu-waktu.

Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi dan simulasi. Sosialisasi dengan cara penyampaian materi menggunakan pendekatan langsung dengan tujuan bisa menyampaikan informasi dengan lengkap namun bisa dipahami dengan mudah dan cepat.

Sementara itu, simulasi yang dipraktikkan adalah penanganan saat terjadinya longsor dan banjir. Pada sesi penyampaian materi, peserta diberi pengetahuan mengenai becana apa saja yang rawan terjadi di Desa Boneposi, serta cara pencegahan dan kegiatan pasca bencana.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Berikan Bantuan Perangkat Sound System Untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar, Turut Dihadiri Jusuf Kalla

Selanjutnya diadakan simulasi saat terjadinya bencana yang diberikan dengan detail supaya sasaran dapat memahami dengan baik. Simulasi yang diberikan merupakan dasar dari tanggap bencana longsor .

Teknik-teknik yang diajarkan ke warga berupa penyebaran informasi yang benar/asesmen, evakuasi, penanganan medis, kegiatan posko, dan logistik serta pencegahan dan pasca bencana.

Akhsan selaku fasilitator desa binaan yang bertugas di Boneposi menjelaskan, "Kegiatan ini kami canangkan karena hampir setiap hujan desar datang, selalu terjadi longsor di beberapa titik jalan atau lereng. Terkadang akses warga keluar desa terputus beberapa hari karena hal tersebut. Mengingat hal itu, kami menggagas program ini bukan hanya sekedar materi, tetapi juga berupa simulasi praktik langsung yg melibutkan warga."

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Dapatkan Penghargaan Brand Terpopuler Kategori Lembaga Filantropi di Tahun 2024

Sebanyak 75 warga mengikuti kegiatan ini secara antusias. Relawan PMI yg dilibatkan sebnyak 15 orang. Kepala Desa Boneposi, Hamka, menyebutkan bahwa sebelumnya, dirinya bersama warga sudah pernah melakukan koordinasi dan diskusi dengan tim Yayasan Kalla di Desa Boneposi, terkait kebutuhan mitigasi bencana agar warga tanggap dan sigap terhadap segala situasi bencana, bahkan bisa mencegah terjadinya bencana.

"Kami berusaha menggerakkan warga agar terlibat aktif dalam kegiatan ini," ucapnya.

Yayasan Hadji Kalla juga mamasang beberapa banner edukasi untuk disimpan di beberapa titik desa yang dianggap rawan bencana longsor.

Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat

Sementara itu, Annisa selaku Kepala Markas PMI Kabupaten Luwu, memberikan apresiasi atas inisiasi dari Yayasan Hadji Kalla. "Kami mendukung kegitan seperti ini dan juga akan aktif terlibat berkolaborasi dengan Yayasan Hadji Kalla terkait segala bentuk kegiatan sosial seperti bencana alam ataupun dalam bentuk sosialisannya," kata dia.

Penulis : Usman Pala

BERITA TERKAIT