Minggu, 24 Oktober 2021 09:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Yayasan Hadji Kalla senantiasa melakukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Bangkit Sejahtera. Program ini hadir agar mampu memberi manfaat secara mandiri melalui potensi daerah.

 

Salah satunya dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai wirausaha, melalui proses pembuatan produk yang dapat dijadikan sebagai suvenir desa, dalam rangka meningkatkan citra desa.

Sabun handmade berbahan dasar kopi kemudian menjadi produk yang dihasilkan oleh Desa Binaan Boneposi dalam program ini. Yayasan Hadji Kalla berkomitmen untuk membantu wilayah secara luas untuk menghasilkan produk kreatif yang punya nilai ekonomi bagi warga setempat.

Baca Juga : Perkuat Komitmen Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar

 

Desa Boneposi, yang berada di Kecamatan Latimojong, Luwu kemudian menjadi sasaran dari Program Desa Bangkit Sejahtera kali ini. Daerah yang berada di kawasan dataran tinggi di jajaran Pegunungan Latimojong ini dipenuhi oleh beragam produk pertanian yang melimpah, salah satunya adalah kopi.

Selama ini, komoditas tersebut hanya dimanfaatkan sebagai hasil bumi yang dijual dalam kondisi biji, ataupun bubuk oleh masyarakat setempat. Oleh karenanya, perlu pengembangan agroindustri lebih lanjut agar menjadi percontohan bagi desa lainnya.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Berikan Bantuan Perangkat Sound System Untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar, Turut Dihadiri Jusuf Kalla

Menurut Akhsan selaku Fasilitator Desa Bangkit Sejahtera yang bertugas di Desa Boneposi, mengungkapkan tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah menambah keragaman ekonomi masyarakat.

Melalui pengolahan komoditas lokal pertanian, dan perkebunan berbahan dasar kopi menjadi produk baru, salah satunya adalah sabun handmade. Kedua, adalah meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, dan kesadaran masyarakat, terutama kelompok ibu-ibu PKK guna meningkatkan nilai tambah produk perkebunanm dan pertanian yang menjadi komoditi unggulan di desa yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Terakhir, tentunya adalah dengan mempromosikan sabun handmade dari kopi sebagai oleh-oleh khas desa non-pangan dari Kabupaten Luwu, serta menjalin kerjasama dengan pihak terkait serta pendampingan teknis untuk pengembangan bisnis pembuatan produk sabun, agar lebih lanjut dan lebih terarah,” jelas Akhsan.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Dapatkan Penghargaan Brand Terpopuler Kategori Lembaga Filantropi di Tahun 2024

Dalam prosesnya, program ini dimulai dengan penjajakan ide yang melibatkan warga. Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan pembuatan sabun handmade berbasis komoditas lokal, berbahan dasar kopi. Desa boneposi memanfaatkan Kopi Khas Latimojong sebagai bahan baku pembuatan sabun.

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilakukan di salah satu rumah warga, pada tanggal 16 sd 17 Oktober 2021. Tingkat partisipasi dari warga masyarakat terpantau tinggi, terlihat dari jumlah peserta yang mengikuti pelatihan di Desa Boneposi sejumlah 19 orang yang berasal dari perwakilan ibu-ibu PKK dari masing-masing dusun dan pemuda di Desa Boneposi.

"Setelah kegiatan ini selesai dilaksanakan, pengkajian lebih lanjut akan dilakukan, meliputi pengembangan daerah pengolahan sabun handmade yang mencakup daerah yang lebih luas di tingkat Kabupaten Luwu, karena sesuai dengan Program Pemerintah Kabupaten Luwu yang menitikberatkan pada potensi Wilayah Kecamatan Latimojong sebagai kawasan perkebunan kopi terbesar,” tandas Akhsan.

Baca Juga : Kalla Institute dan Konjen Amerika Serikat Teken MoU Hadirkan American Corner

Program ini sangat mendukung guna percontohan bagi kecamatan sekitarnya. Ekspansi pasar akan dilakukan pada tahap kegiatan selanjutnya, karena Kabupaten Luwu memiliki banyak objek kawasan wisata yang strategis sehingga dapat dimanfaatkan dalam skala luas sebagai pasar utama produk sabun yang dibuat.

"Salah satu usaha promosi dan pemasaran yang kami lakukan adalah melalui media sosial seperti Instagram dan juga facebook, kami juga perkenalkan produk ini melalui pameran produk desa di IKM Barambing Kabupaten Luuw, baru baru ini,” tutup Akhsan.

Sementara itu, Mardi, selaku Ketua BPD Desa Boneposi menerangkan bahwa langkah pelatihan yang diambil dengan produk sabun berbahan dasar kopi, merupakan salah satu inovasi terbaru dari pemanfaatan kopi khas latimojong.

Baca Juga : KALLA Siapkan Dana Hingga Rp40 Miliar Untuk Corporate Social Activities Program Sepanjang Tahun 2024 Melalui Yayasan Hadji Kalla

Pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan Hadji Kalla, memberikan suatu bentuk kreaktivitas dalam pengolahan hasil pertanian kopi. “Sebelumnya telah dibuat pengharum mobil dari biji kopi, dan saat ini sudah ada produk baru, yakni sabun kopi, semoga akan semakin banyak ide lain yang bisa menghasilkan produk baru yang bisa menambah keragaman ekonomi di desa kita,” ujar Mardi.

Program ini, tidak hanya berhenti pada proses pelatihan pada pertengahan oktober lalu, namun akan ada proses monitoring berkelanjutan yang dilakukan setiap pekan guna menjaga konsistensi masyarakat dalam implementasi program, hal tersebut juga menjadi bagian dari keseriusan Yayasan Hadji Kalla yang akan mengawal produk sabun kopi ini dalam berbagai even pameran produk lokal di tingkat provinsi yang akan diikuti pada november 2021 mendatang.

BERITA TERKAIT