Senin, 18 Oktober 2021 21:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Pelaksana tugas (plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menghadiri kajian Andalan Mengaji.

 

Kegiatan ini digelar Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan di Gedung Balai Kartini, Jalan Masjid Raya, Makassar, Sabtu (16/10/2021).

Kajian yang digelar secara hybrid tersebut menghadirkan Ustaz Firanda Andirja dengan tema kajian "Waspada Penyakit 'Ain".

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Dalam kesempatan itu, Andi Sudirman menuturkan penyakit 'ain benar adanya. Sehingga sepatutnya diketahui seperti apa penyakit 'ain dan bagaimana mengobati penyakit tersebut.

 

"Banyak saya dapatkan orang seperti itu karena kagum melihat sesuatu hal, terlalu memuji. Jadi hati-hati penyakit ain. Dalam Islam kita patut pelajari bagaimana sahabat dahulu mempelajari seperti ini," katanya.

Terlebih lagi, lanjut Andi Sudirman, penyakit 'ain bisa menyebabkan kematian. "Sehingga, kajian ini penting kita pelajari," tegasnya.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Ustaz Firanda dalam kajiannya menyampaikan penyakit al 'ain adalah penyakit yang berbahaya. Namun, berbagai persepsi muncul atas penyakit tersebut. Ada pula orang yang menolak karena tidak percaya, ada pula yang fanatik sehingga mengaitkan berbagai masalah dengan penyakit 'ain.

"Ada yang menolak tidak percaya dengan penyakit 'ain, mungkin karena menurutnya tidak logis hanya dengan melihat orang, bisa sakit," ucapnya.

"Benar bahwasanya penyakit al 'ain adalah penyakit yang berbahaya, sampai dalam hadis disebutkan mayoritas umatku yang meninggal diakibatkan penyakit 'ain," tegasnya.

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Penyakit 'ain, menurut Ustaz Firanda, tidak mesti disebabkan akibat pandangan buruk seseorang kepada orang lain, tetapi juga bisa disebabkan pandangan kagum terhadap orang lain.

Pencegahannya, katanya, bisa dilakukan dengan membentengi diri dengan membaca zikir pagi dan petang, membaca doa, serta tidak terlalu memuji dan tidak memandang buruk sesuatu yang dipandangnya.

"Ketika kita melihat sesuatu yang memesona, hati-hati itu ciri kita sedang meng-'ain. Pandangan yang tidak biasa itu 'ain. Tapi jangan lupa mendoakan atas pandangan kita tersebut," ungkapnya.

Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak

Bagaimana menghadapi hal ini? Ustaz Firanda menyebutkan selain membentengi diri dengan membaca zikir pagi dan petang, sikap pamer dan mencari perhatian secara berlebihan juga perlu dihindari, tidak menceritakan kenikmatan yang dimiliki kepada orang lain.

"Setiap melihat kenikmatan jangan lupa memuji nama Allah subhanahu wa ta'ala, masya Allah, laa quwwata illabillah," terangnya.

Untuk pengobatannya, Ustaz Firanda mengatakan, selain melalui rukyah, pengobatan terhadap 'ain dilakukan dengan meminta orang yang memuji untuk berwudu atau mandi dan menyiramkan sekali ke tubuh.

Penulis : Syukur