RAKYATKU.COM -- Bandara H Aroeppala di Kabupaten Kepulauan Selayar akan dikembangkan tahun 2022 dengan penambahan runway. Rencana penambahan ini setelah selesainya master plan dan review oleh Kementerian Perhubungan.
Proyek perluasan bandara dengan penambahan runway dari 1.950 meter menjadi 2.400 meter ini rencana akan dimasukan ke dalam salah satu usulan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Kita masih proses hibah tanahnya ke pusat. Lagi pembahasan hibahnya. Harapan kita nanti di sana bisa diperlebar dan pesawat besar bisa mendarat di sana," kata pelaksana tugas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Jumat (15/10/2021).
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Koordinasi dengan kementerian terus dilakukan. Saat ini, anggaran belum ada nilai estimasi. Sementara untuk total anggaran yang akan digunakan belum diketahui jumlahnya.
"Kita masih koordinasi. Tugas kita sementara ini adalah menyerahkan lahan yang akan dipakai perluasan," tambahnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Andi Darmawan Bintang menyebutkan, salah satu tujuan dari perluasan ini adalah mendukung Selayar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sulsel.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
"Pengembangan Bandara Selayar itu memang salah satunya untuk tujuannya kepariwisataan. Di mana kita kembangkan, termasuk mendukung KEK. Untuk menunjang itu dan mempercepat pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Usulan pembangunan ini masuk sebagai bagian dari PSN, sehingga menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah pusat dengan asumsi mengurangi beban daerah untuk pembangunan infrastruktur.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Muhammad Arafah menyebutkan, perluasan yang diusulkan masuk kedalam PSN ini jika disetujui akan menambah jumlah PSN yang sudah ada di Sulsel. Sebelumnya sudah ada Makassar New Port dan Kereta Api.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Arafah mengatakan, review akan dilakukan oleh kementerian karena tidak bisa dilakukan Dishub Sulsel. Master plannya merupakan penggambaran secara global rencana pengembangan ada induk, jangka pendek, menengah dan panjang.
"Target perpanjangan ini adalah agar pesawat jenis Boeing bisa masuk," katanya.