Jumat, 15 Oktober 2021 23:59
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Yayasan Al Markaz Al Islami Makassar prihatin dengan maraknya mafia tanah di Tanah Air.

 

Hal itu diungkapkan Ketua Yayasan Al Markaz, Prof Basri Hasanuddin, Jumat (15/10/2021). Dia mengaku prihatin dengan sengketa-sengketa tanah di banyak tempat yang dilakukan para oknum mafia tanah.

Tanah yang di atasnya berdiri Masjid Al Markaz Makassar nyaris ikut jadi korban.

Baca Juga : TPN: Ganjar-Mahfud Sudah Punya Strategi Berantas Mafia Tanah

Prof Basri mengatakan telah merasakan sendiri ulah dari mafia tanah yang mencoba merebut tanah seluas 30 hektare itu.

 

Padahal, kata mantan rektor Unhas ini, selama ia menjadi rektor Unhas, tanah yang sebelumnya milik Unhas ini tidak pernah bermasalah.

"Baru empat tahun lalu, setelah diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel kemudian tiba-tiba banyak pihak mengklaim dan menggugat," kata Prof Basri.

Baca Juga : Akademisi Apresiasi dan Support Penuntasan Kasus Mafia Tanah oleh Polda Sulsel

Salah satu penggugat, Ince Burhanuddin bersama keluarga bahkan, kata Prof Basri, sempat menang di pengadilan.

Namun, setelah diajukan kasasi, pada akhirnya, Mahkamah Agung (MA) memutuskan bahwa tanah ini milik Pemprov Sulsel.

Jadi pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi pemerintah yang telah membentuk tim khusus untuk memberantas mafia tanah di Indonesia.

Baca Juga : Empat Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka, Pengacara Mencurigai Ada Kekeliruan di Polres Gowa

"Kami juga mengapresiasi BPN Sulsel karena telah membantu kami," ujar Prof Basri.

Prof Basri bersyukur karena akhirnya tanah ini sudah resmi milik Pemprov Sulsel. Sehingga cita-cita Jenderal Jusuf untuk menjadikan tanah itu sebagai kompleks agama dan internasional bisa segera diwujudkan.

Dai kondang, Das'ad Latief juga mengatakan sangat mendukung pemerintah untuk memberantas mafia tanah. Apa yang dialami Al Markaz ini, kata dia, juga diharapkan menjadi pelajaran bagi masjid-masjid lainnya untuk bisa mengurus sertifikat. Khususnya masjid yang asal tanahnya dari hibah.

Baca Juga : BPN Tegaskan Komitmen Berantas Mafia Tanah di Makassar

"Kita tidak mau sewaktu-waktu ada yang menggugat seperti Al Markaz ini," katanya.

 

Penulis : Usman Pala