RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dua orang perempuan yang mengaku korban aksi bom bunuh diri Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada 28 Maret 2021 viral di media sosial. Kedua korban dalam video berdurasi 2 menit 35 detik itu adalah Valeria Silitohun dan Kariadi Mayu.
Dalam video itu, keduanya mengaku sebagai mahasiswa dari Stikes Stella Maris Makassar. Mereka meminta donasi untuk menyembuhkan penyakit keloid yang diderita akibat kejadian tersebut.
"Mengalami keloid pada tangan dan kaki pada saat ini. Keloidnya nyeri dan mengalami penebalan terus-menerus. Saya tak bisa lakukan aktivitas dengan sempurna," katanya.
Baca Juga : Video Korban Bom Gereja Katedral Makassar Kembali Beredar, Kali Ini Sampaikan Klarifikasi
Pasca kejadian tersebut, pihaknya pun mengaku tidak mendapat perhatian dari pemerintah sebagaimana yang telah dijanjikan. Mereka pun hanya menunggu RS Bhayangkara Makassar untuk pengobatan lebih lanjut.
"Saya juga telah dijanjikan pemerintah untuk pengobatan, tapi sampai saat ini kami tidak diperhatikan dengan sempurna sesuai dengan janji pemerintah. Saat ini saya juga menunggu kepastian dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, tetapi saya belum menerima kepastian dan ACC dari rumah sakit," tambahnya.
Dengan kondisi itu, melalui video tersebut ia meminta bantuan donasi agar bisa menyembuhkan penyakit yang diderita.
Baca Juga : Korban Bom Gereja Katedral Makassar Mengaku Tak Diperhatikan, Karumkit Bhayangkara Angkat Bicara
"Pada saat ini saya meminta kepada bapak-ibu yang menonton video saya, bapak uskup, pastor, dan donatur lainnya untuk bisa membantu kami untuk mengatasi keloid kami agar bisa beraktivitas dengan baik dan lebih luas," lanjut hahasiswi dari Tual, Maluku Tenggara, tersebut.
Sementara itu, seorang lainnya yakni Kariadi Mayu yang mengaku dari Ternate juga menyampaikan hal senada.
"Saya anak perantau, saya juga korban. Sekarang saya mengalami keloid di bagian tangan kanan dan kaki kiri, namun saya merasa terganggu karena sering gatal dan kesakitan. Saya juga minta bantuan pastor uskup dan bapak-ibu yang nonton video ini untuk bantu agar kulit kami bisa sembuh kembali," katanya.