Selasa, 28 September 2021 17:15
Siswa dan guru SDN 2 Belawae menyeberang sungai menggunakan rakit dengan manarik tali viral di media sosial (medsos).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, SIDRAP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan memperbaiki jembatan gantung rusak yang jadi akses satu-satunya warga Dusun Empat, Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, setelah diterjang banjir bandang pada Juni 2020 lalu.

 

Rusaknya akses jembatan membuat warga--khususnya siswa dan guru dari dusun terpencil tersebut--harus bertaruh nyawa dengan menggunakan rakit menyeberang Sungai Belawae ke SDN 2 Belawae.

"Wilayah sungai merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini Balai Besar (Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang). Sejak mengalami kerusakan, pemerintah daerah telah membuat desain dan sudah dalam proses pengajuan ke Balai Besar. Semoga tahun 2022 sudah bisa terealisasi," kata Sudirman Bungi, Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap, Selasa (28/9/2021).

Baca Juga : Akses Jembatan Antar Dusun di Balusu Barru Kondisinya Memprihatinkan

Sudirman mengaku saat ini masih terus berkoodinasi dengan BBWS PJ terkait pembangunan kembali jembatan gantung di Desa Belawae.

 

"Sambil koordinasi dengan Balai Besar, jika nanti ternyata keterbatasan anggaran Balai Besar di tahun 2022, akan dimasukkan dalam APBD Sidrap 2022. Akan kita bahas di DPRD karena desainnya sudah siap," janjinya.

Jembatan gantung tersebut, kata Sudirman, berdasarkan desain akan dibangun melintang dengan panjang 80 meter dan lebar 2 meter. "Sama persis dengan jembatan gantung yang dulu rusak dan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua," sebutnya.

Baca Juga : Sekda Sidrap Basra Bakal Dilantik Jadi Pj Bupati Akhir Pekan Ini

Sebelumnya, sorotan tajam terhadap rusaknya jembatan tersebut setelah video siswa dan guru SDN 2 Belawae menyeberang sungai menggunakan rakit dengan manarik tali viral di media sosial (medsos).

Dalam video itu seorang guru perempuan dengan susah payah menyeberang dengan rakit sambil menarik tali. Di video lainnya perjuangan serupa juga dilakukan sekelompok siswa berpakaian sekolah menyeberang sungai.

Penulis : Hasrul Nawir