Selasa, 21 September 2021 23:02
Di daerah tempat tinggalnya, Narji (kiri) membentuk kelompok tani kecil memanfaatkan lahan yang tidak terpakai.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Media sosial (medsos) saat ini sangat penting keberadaannya. Bukan hanya di kalangan instansi pemerintah, tetapi juga bagi petani.

 

Medsos bisa menjadi peluang yang luar biasa dalam mendukung beragam kegiatan usaha tani di era digitalisasi termasuk pada kegiatan bisnis pertanian yang dikelola oleh petani milenial.

Hal itu disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari, dalam sambutannya pada bimbingan teknis (bimtek) dengan tema Strategi Merancang Konten Media Sosial untuk Menggenjot Bisnis Pertanian, beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

"Konten di media sosial harus dirancang dengan baik dan cerdas sehingga menarik, menjadi wahana untuk berbagi, dan menginspirasi karena dengan media sosial kita dapat memiliki jangkaua audien yang luar biasa banyak dalam satu waktu dengan biaya murah," ungkap Retno.

 

Penyelenggaraan bimtek merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Syahrul Yasin Limpo melalui Direktorat Jenderal Hortikultura untuk mengakselerasi pengetahuan dan pemahaman petani.

Dari bimtek tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengharapkan ada peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan dengan adanya informasi dan teknologi baru.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Hadir sebagai narasumber, komedian Narji yang saat ini juga sudah mulai bertani dan membuat vlog terkait pertanian. Narji mengungkapkan, tujuannya mulai berkecimpung di dunia pertanian salah satunya ingin memberikan konten edukasi kepada masyarakat mengenai dunia pertanian.

"Saat ini, teknologi semakin canggih. Segala sesuatu jadi dapat disampaikan dengan cepat. Latar belakang keluarga saya juga petani. Jadi, ingin meneruskan kegiatan di bidang pertanian,” ujar Narji.

Di daerah tempat tinggalnya, Narji membentuk kelompok tani kecil memanfaatkan lahan yang tidak terpakai. Menurutnya, profesi bertani dapat menghilangkan stres dan mengurangi insomnia karena ketika bercocok tanam badan terasa lelah sehingga mudah mengantuk.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Terkait perancangan konten media sosial, dalam hal ini vlog di YouTube, Narji memaparkan bahwa konsep dasar dari pembuatan konten vlognya yaitu bagaimana cara dan proses petani dari nol sampai menjadi besar. Selain di YouTube, Narji juga memanfaatkan Instagram miliknya untuk berbagi informasi terkait bertani.

"Jadi petani itu tidak perlu memulai dari yang besar karena dari hal yang kecil pun bisa kita manfaatkan. Konten sekecil apa pun juga, jangan pernah malu dan ragu. Terus konsisten dan sebarkan ke grup-grup yang ada," kata Narji.

Konsisten dan fokus merupakan kunci sukses yang dipegang oleh Narji dalam membangun sebuah konten bertani di medsos. Selain itu, belajar dari melihat konten orang lain serta percaya diri juga sangat membantu dalam proses membuat konten medsos terutama dalam membuat vlog.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

"Kalau kamu mau maju jadi petani, jangan lupa harus melek teknologi," tuturnya.

Penulis : Usman Pala