RAKYATKU.COM -- Main ke rumah janganlah malam hari. Banyak paku dan kawat berduri. Unhas kini kian mandiri. Tiba saatnya saya pamit diri.
Itu cuplikan pantun Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu. Kalimat pamit itu disampaikan pada malam ramah tamah Dies Natalis ke-65 pada Sabtu malam (18/9/2021).
Kegiatan diisi berbagai acara. Termasuk penyerahan buku “Sejarah Berdirinya Unhas”. Berlangsung mulai pukul 20.00 wita secara luring terbatas di JK Arenatorium, Kampus Tamalanrea, Makassar. Terhubung secara langsung pada kanal YouTube Unhas.
Baca Juga : Rektor UNHAS Resmikan "Nemo Lounge" Hotel UNHAS Convention
Turut hadir secara luring yakni Majelis Wali Amanat, rektor, para wakil rektor, ketua senat akademik, para dekan dan wakil dekan, dewan professor, para direktur, ketua lembaga, dan kepala biro di lingkungan Unhas serta tamu-tamu undangan lainnya.
Sebagai rangkaian Dies Natalis ke-65, Unhas telah menyelenggarakan beberapa kegiatan, seperti seminar nasional dan internasional, pertandingan seni dan olahraga, serta peresmian sejumlah fasilitas.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-65, Prof dr Budu, PhD, SpM(K), MMedEd dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat adalah “Memperkokoh Humanisme dan Championship di Era Normal Baru”.
Baca Juga : Ini yang Bikin Rektor Unhas Bangga dengan Wali Kota Parepare
Unhas saat ini berada pada usia kematangan dengan berbagai kontribusi yang telah diberikan pada berbagai permasalahan bangsa.
Lebih lanjut, beliau juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Unhas dan seluruh panitia terlibat yang mendukung suksesnya kegiatan.
Dirinya berharap, penyelenggaraan kali ini meskipun ditengah pandemi dengan tetap menerapakan protokol Covid-19, tetap berkesan bagi seluruh sivitas akademika Unhas.
Baca Juga : Disambut Wawali, Rektor Unhas Sapa Alumni Wilayah Sorong Papua Barat
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA memberi penghargaan tinggi kepada ketua panitia dan tim dalam menyukseskan dies ke-65 Unhas yang sangat padat, penuh variasi dan kegembiraan.
Penyelenggaraan ramah tamah menunjukkan bahwa dalam kehidupan harus memiliki semangat sehat dan bekerja dengan penuh kegembiraaan. Unhas memberikan contoh selain bekerja keras dengan semangat, juga harus ada keceriaan, sehingga tidak ada rasa tegang dalam bekerja.
"Kita ingin menampilkan bahwa selain memiliki rasa semangat, Unhas juga penuh keceriaan. Meskipun demikian, penerapan prokes tetap menjadi hal utama. Kegiatan seperti ini akan semakin memperkokoh hubungan silaturahmi antar sivitas akademika Unhas," jelas Prof Dwia.
Baca Juga : Unhas Siapkan 40 Kamar Ramsis Tamalanrea untuk Karantina Covid-19, Ini Daftar Fasilitas yang Memanjakan
Prof Dwia sekaligus berpamitan kepada sivitas akademika melalui tiga bait pantun yang dibacakan. Penyelenggaraan Dies Natalis ke-65 merupakan momentum terakhir yang beliau hadiri dalam kapasitas sebagai rektor Unhas.
Pungut bola di lapangan,
kusangka berat ternyata ringan.
Telah tujuh tahun menjelang delapan,
Kita selalu bergandeng tangan.
Main ke rumah janganlah malam hari,
banyak paku dan kawat berduri.
Unhas kini kian mandiri,
tiba saatnya saya pamit diri.
Baca Juga : Vaksinasi Unhas Batch-3 Terbuka bagi Masyarakat Umum
Kain sutra bukan lepasan,
hasil rajutan indah niah.
Puji syukur saya ucapkan,
Selesai tugas di tahun depan.
Kegiatan resmi dibuka pelaksana tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, yang turut hadir secara virtual. Dirinya menyampaikan sudah 65 tahun Unhas telah mendedikasikan diri, melahirkan luaran berkualitas baik pada tinggal regional, nasional maupun global.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas keterlibatan Unhas mendorong pembangunan di Sulsel melalui saran dan masukan yang diberikan.
"Unhas banyak membantu kami dengan mengirimkan tim terbaik dalam permasalahan pembangunan hingga penanganan Covid-19. Kami berharap, Unhas tetap terus berinovasi dan berkolaborasi, menjadi dapur pemerintah. Keberhasilan Pemrov Sulsel saat ini adalah keberhasilan bersama yang mana Unhas ada didalamnya mengambil bagian," jelas Andi Sulaiman.
Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan lainnya seperti penyerahan buku sejarah berdirinya Unhas dari penulis kepada jajaran pimpinan Unhas, penyerahan piagam penghargaan kepada tujuh dosen atas pengabdiannya selama 70 tahun untuk Unhas serta beberapa rangkaian hiburan lainnya.