Rabu, 15 September 2021 16:57
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JAKARTA - Nilai ekspor pertanian terus menunjukkan tren positif. Pada Agustus 2021, tumbuh 17,89 persen atau tercatat mencapai US$ 0,34 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.

 

Apabila ditelisik lebih jauh, kenaikan ini sejalan dengan aktivitas ekspor produk pertanian yang dikemas dalam konsolidasi merdeka ekspor 2021.

Kegiatan tersebut digelar pada 14 Agustus lalu di 17 pintu bandara dan pelabuhan Indonesia dan menghasilkan devisa negara kurang lebih sebesar Rp7,2 triliun.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menjelaskan dalam jumpa persnya, Rabu (15/9/2021) bahwa kenaikan ekspor pertanian terjadi karena adanya kenaikan tinggi ekspor komoditas kopi sebesar 30,55 persen, kemudian buah-buahan tahunan tumbuh 70,03 persen, dan hasil hutan bukan kayu lainnya tumbuh sebesar 33,76 persen.

 

"Artinya kopi buah-buahan dan tanaman hasil hutan bukan kayu secara MtoM tumbuhnya cukup menjanjikan," ujar Margo dalam rilis resmi BPS yang disiarkan secara live streaming.

Margo menjelaskan, ekspor pertanian yang dihitung secara kumulatif juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Ekspor selama Januari-Agustus 2021 mencapai 2,58 miliar dollar atau meningkat tajam sebesar 7,52 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2020.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

"Kalau dilihat secara kumulatif ekspor kita naiknya cukup signifikan. Di sisi lain komoditas kelapa sawit yang tergabung dalam industri pengolahan tumbuh positif, yakni sebesar 68,98 persen baik itu secara MtoM maupun YonY," katanya.

Secara keseluruhan, kata Margo, sumbangan ekspor nonmigas Indonesia pada Januari-Agustus 2021 mencapai 94,45 persen, dimana sektor pertanian menyumbang 1,82 persen. "Selanjutnya ada industri, tambang, dan migas," katanya.

Perlu diketahui, program Merdeka Ekspor yang diinisasi Kementerian Pertanian (Kementan) dibuka langsung Presiden RI, Joko Widodo pada 17 pintu ekspor Indonesia tanggal 14 Agustus tahun 2021. Dalam acara tersebut, Presiden mengapresiasi upaya peningkatan ekspor produk pertanian yang mampu bertahan dari krisis pandemi berkepanjangan.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Selain itu, sektor pertanian juga memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan nasional berkat capaian ekspor yang terus meningkat.

Terakhir, Margo menyampaikan adanya kenaikan upah buruh tani yang cukup siginifikan pada Bulan Agustus 2021. Secara nominal, kata Margo, kenaikan buruh tani mencapai Rp56.902 atau naik 0,13 persen. Sedangkan secara ril mengalami kenaikan sebesar Rp52.750 atau naik 0,18 persen.

"Kenaikan juga terjadi pada upah buruh bangunan, dimana upah nominalnya mencapai 0,05 persen dan upah riil mencapai 0,02 persen," katanya.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa pemerintah terus menguatkan komitmenya dalam menjaga kenaikan ekspor melalui program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) ataupun dalam bentuk konsilidasi Merdeka Ekspor.

"Karena itu kami jaga terus peningkatan produksi nasional, baik itu komoditas pangan, peternakan, hortikultura maupun perkebunan untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri dan yang memiliki potensi ekspor. Penting bagi pemerintah mengutamakan ketersediaan 11 kebutuhan pokok untuk dalam negeri dan mendorong peningkatan kesejahteraan petani, melalui peluang pasar baru (ekspor)," tutupnya.

Penulis : Usman Pala

TAG