Kamis, 02 September 2021 14:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JENEPONTO -- Bupati Jeneponto H Iksan Iskandar menargetkan daerah yang berjuluk Butta Turatea bebas Tuberculosis (TBC) tahun 2030.

 

Target itu disampaikan Iksan saat launching jaring smart dan rembuk TBC di ruang pola Panrannuangta kantor bupati Jeneponto, Kamis (2/8/2021).

Pengentasan penyakit Tuberculosis (TBC) saat ini menjadi spot point atau titik fokus Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto karena dianggap sangat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat.

Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung

Berdasarkan data nasional, setiap tahun diperkirakan 845.000 orang di Indonesia jatuh sakit akibat Mycobacterium tuberculosis.

 

Salah satu kelompok usia berisiko terhadap penyakit tuberculosis (TBC) adalah remaja sehingga perlu dilakukan edukasi sejak dini guna membangun pemahaman dan kepedulian terhadap kondisi kesehatan mereka.

Kepala Dinas Kesehatan, Susanti A Mansyur dalam menyampaikan bahwa mengenali TBC, melakukan deteksi dini, dan menuntaskan pengobatan sampai sembuh adalah gerakan bersama yang harus dimasifkan terutama oleh generasi muda yaitu pada rentang usia 18-35 tahun.

Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz

"Sebagai komitmen bersama Tuberculosis merupakan salah satu fokus utama kami dalam hal perbaikan derajat kesehatan masyarakat," terang Susanti A Mansyur.

Dia menjelaskan, kegiatan launching jaring smart dan rembuk Tuberculosis (TBC) adalah upaya bersama antara pemerintah kabupaten dengan stakeholder guna menemukan road map/peta jalan.

"Kami terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat agar menjadi lebih baik lagi dengan melakukan kolaborasi bersama banyak pihak," ujarnya.

Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023

Menurut Susanti, upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Kesehatan dalam membangun mimpi bersama menuju eliminasi Tuberculosis (TBC) 2030 yakni dengan menjaring usia remaja untuk menjadi agent of healthy atau duta kesehatan di wilayahnya masing-masing.

"Rembuk TBC dan launching jaring smart ini adalah rangkaian gerakan bersama menuju eliminasi TBC 2030," tuturnya.

Bupati Jeneponto H Iksan Iskandar menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk melindungi dan memastikan kesehatan masyarakat termasuk bebas tuberculosis (TBC) pada tahun 2030.

Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural

"Sekalipun energi terkuras habis akibat Covid, kita tidak boleh mengabaikan hal lain seperti TBC. Ini ancaman dan harus segera diselesaikan," ujarnya.

Bupati dua periode itu mengatakan memiliki jumlah penderita tuberculosis (TBC) yang tidak sedikit yakni di angka 43 orang. Dari jumlah tersebut, dia berharap agar dilakukan langkah-langkah pencegahan secara terukur, sistematis, dan masif.

"Selamat kepada anak-anakku telah menjadi agen kesehatan di desa dan kelurahan masing-masing. Tumbuhkan rasa memiliki kalian dengan peduli terhadap kesehatan masyarakat," tutupnya di akhir sambutan.

Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan KPU Serta Bawaslu Teken Perjanjian Hibah Pemilu dan Pilkada 2024

Hadir Dandim 1425 Gustiawan Ferdianto; Kapolres Yudha Kesit; Sekda HM Syafruddin Nurdin; kajari, kepala Pengadilan Negeri, Kepala Dinas Kominfo Manrancai Sally; dan kepala desa/lurah se-Kabupaten Jeneponto.

Penulis : Samsul Lallo

BERITA TERKAIT