Senin, 30 Agustus 2021 14:11
Bupati Wajo, Amran Mahmud, bersama jajaran dan elemen pemerintah lainnya saat memantau banjir di Kabupaten Wajo.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, WAJO - Tidak hanya permukiman warga, banjir yang terjadi di Kabupaten Wajo, Sulawesi selatan, juga merendam ribuhan hektare sawah petani. Akibatnya, padi yang mereka tanam beberapa bulan lalu terancam mengalami gagal panen.

 

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Hortikultura Wajo, Muhammad Ashar, mengatakan dari data yang diterima, ada sekitar 16.824 hektare sawah di 14 kecamatan yang terendam banjir. 

Bersama Bupati Wajo, Amran Mahmud, pihaknya telah memantau langsung lokasi terdampak banjir. Pihaknya sementara memetakan dan mendata sawah petani yang padinya rusak.

Baca Juga : Pastikan Kondisi Warga, Penjabat Bupati Wajo Pantau Banjir Di Tiga Kecamatan

"Kami sudah melakukan pemantauan. Kalau air sudah surut kita lihat mana padi yang mati dan masih bertahan. Kemudian dilakukan pendataan kembali pada lahan yang padinya mati," kata Ashar, Senin (30/8/2021).

 

"Karena banjir ini perkiraan petani terancam gagal panen musim ini," imbuhnya.

Ashar berjanji pihaknya akan berupaya mencarikan solusi petani yang merugi dengan melakukan koordinasi kepada pihak-pihak terkait.

Baca Juga : Diguyur Hujan Deras, 6 Titik Tanggul di Belawa Wajo Jebol

“Kita berharap, pemerintah bisa membantu dan kita akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat terkait bantuan untuk masalah petani ini,” tuturnya.

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Holtikultura Wajo mencatat, dari 14 kecamatan, sawah di Pammana paling banyak terendam sekita 3.114 hektare, kemudian Majauleng 2.700 hektare, Pitumpanua 2.572, Sajoanging 2.080, dan Belawa 1.250 hektare.

Kemudian, Sabbangparu 1.081 hektare, Keera 920 haktare, Maniangpajo 721 hektare, Penrang 667 hektare, Tanasitolo 587 haktare, Giliring 450 hektare, Tempe 390 hektare, Takkalalla 195 hektare, dan Bola 96 hektare.

Penulis : Abd Rasyid. MS