Rabu, 25 Agustus 2021 09:06
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), saat menyampaikan kuliah umum di kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Selasa (24/8/2021).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BOGOR - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyebutkan Indonesia memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat besar. Dengan potensi tersebut, pertanian bisa menjadi kekuatan utama pembangunan Indonesia di masa depan.

 

“Kalau kita mau membangun bangsa ini, (sektor) yang paling siap adalah pertanian. Sumber dayanya sudah ada. Tapi, semuanya harus dikejar lebih cepat," demikian disampaikan Mentan SYL saat menyampaikan kuliah umum di kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Selasa (24/8/2021).

Di hadapan mahasiswa Polbangtan seluruh Indonesia dan Duta Petani Milenial yang hadir secara daring, Mentan SYL menyebutkan era digital saat ini makin mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

“Kita bisa lihat bahwa hari ini kita semua bisa bertemu di sini dari berbagai tempat secara virtual. Ini menunjukkan bahwa ada perubahan era. Di era ini, pertanian kita bisa lebih baik dibandingkan era-era sebelumnya karena semua sudah terfasilitasi secara digital,” jelasnya.

 

Mentan SYL juga meminta generasi milenial untuk meninggalkan pola pikir lama dalam bertani. “Paradigma yang lalu sudah selesai. Kalau kita tidak mengubah cara yang lama, kita akan tertinggal dan mati,” ucapnya.

Untuk sukses di pertanian, Mentan SYL menyebutkan setidaknya ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh petani milenial. Pertama, petani milenial harus terkoneksi, baik dengan alam, manusia, dan juga ilmu pengetahuan.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

“Seperti saat kita menggiatkan ekspor, maka kita harus tekoneksi dengan pasar internasional dan berani berinteraksi dengan negara lain,” ujar Mentan SYL.

Kriteria berikutnya, petani milenial harus mampu berkompetisi sehat. Dalam menciptakan persaingan yang baik, sesama petani tidak boleh saling sikut dan menjatuhkan.

Selain itu, petani milenial disebut Mentan SYL harus kritis dan memiliki komitmen tinggi. Dengan tersedianya fasilitas teknologi dan inovasi terbaru, modal terbesar yang harus dimiliki adalah semangat.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

“Dengan teknologi digital, kita bisa mendapatkan banyak informasi. Kita cukup memiliki kemauan dan semangat,” tutur Mentan SYL.

Untuk itu, Mentan SYL meminta generasi milenial untuk tidak ragu terjun ke sektor pertanian. Dengan pemanfaatan teknologi digital, bertani menjadi lebih mudah dan efisien.

“Bertani sekarang bisa dengan gadget, robot construction, dan artificial intelligence. Dengan peralatan modern, bertani bisa dilakukan secara otomatis,” terangnya.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengharapkan para mahasiswa Polbangtan bisa menyerap ilmu yang disampaikan oleh Menteri Pertanian.

“Kita harapkan para mahasiswa Polbangtan bisa menjadi job creator, yaitu pengusaha petani milenial. Teman-teman harus bisa merekrut orang-orang sekitar untuk bersama-sama berkiprah di sektor pertanian,” ungkap Dedi.

Dedi menyebutkan kuliah umum dihadiri oleh sekitar 6.000 mahasiswa Polbangtan di seluruh Indonesia, melalui zoom meeting dan live streaming.

Penulis : Usman Pala