Kamis, 19 Agustus 2021 19:19
Kiri--kanan: Ketua Bidang Humas PBESI, Ashadi Ang, Ketua OC Ekshibisi Esports PON XX Papua 2021, Sekjen PBESI Frengky Ong, Sekjen KONI Ade Lukman, Wabendum PBESI Diana.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 mendatang dipastikan akan berbeda dari sebelumnya. Pasalnya, di PON Papua ini, olahraga esports" href="https://rakyatku.com/tag/esports">esports untuk kali pertama dipertandingkan sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) ekshibisi.

 

“Ini adalah pertama kali dalam sejarah di mana olahraga esports masuk dalam rangkaian PON,” kata Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Komisaris Jenderal Pol. Bambang Sunarwibowo, dalam siaran persnya, Kamis (19/8/2021). Ekshibisi Esports PON XX Papua 2021 akan mempertandingkan tiga cabang gim, yaitu eFootball PES 2021, Mobile Legends, dan Free Fire.

Dia berharap, masuknya cabang olahraga esports di PON akan memberikan kesempatan bagi para pencinta olahraga ini untuk bertanding dan membawa nama besar daerah masing-masing. Selain itu, momen ini merupakan wadah bagi PBESI dalam memantau bibit-bibit atlet potensial yang tersebar di Indonesia.

Baca Juga : Atlet Jebolan Eksibisi Esports Porprov Sulsel XVII 2022, Diharapkan Lebih Berprestasi

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional (KONI) menyatakan bahwa Esports secara resmi menjadi cabang olahraga prestasi dengan bergabungnya PBESI. PBESI dipimpin oleh Jenderal Pol (P) Budi Gunawan, sebagai ketua umum.

 

Nantinya, atlet-atlet esports yang terbaik dalam ekshibisi esports PON XX Papua 2021 ini mendapatkan kesempatan untuk menjalani pemusatan latihan di pelatnas dan dibina langsung oleh PBESI.

Mereka akan dipersiapkan untuk mengikuti turnamen-turnamen esports internasional dan mewakili Indonesia untuk mengikuti kejuaraan multievent, seperti Sea Games, Asian Games, dan lainnya.

Baca Juga : Ini Cara Menjadi Pro Player Mobile Legends, Pemula Wajib Tahu!

Pada kesempatan yang sama, PBESI juga akan merilis platform digital khusus yang dikelola untuk memajukan olahraga esports tanah air yang diberi nama Garudaku.

Dalam ekshibisi esports PON XX Papua 2021, platform digital yang secara resmi berada di bawah naungan PBESI ini diperkenalkan untuk pertama kali dan digunakan dalam penyelenggaraan Eksibisi Esports PON XX Papua 2021.

Garudaku akan digunakan mulai dari proses pendaftaran hingga teknis penyelenggaraan Eksibisi Esports PON XX Papua 2021. Aplikasi ini dapat diakses melalui https://garudaku.com/pon.

Baca Juga : PBESI Perkenalkan Platform Resmi Esports: Garudaku

Sekjen PBESI, Frengky Ong, menambahkan, untuk tahap pendaftaran, calon peserta harus mendaftarkan diri di platform Garudaku. Tahap pendaftaran akan dibuka sejak 18 Agustus 2021. Peserta yang ikut harus mewakili daerah masing-masing sesuai dengan daerah domisili di KTP atau KIA.

Setelah pendaftaran ditutup, tahap selanjutnya adalah babak kualifikasi yang akan diselenggarakan 26 Agustus--5 September 2021. Khusus untuk eFootball PES 2021 akan dibagi menjadi 6 grup.

Babak kualifikasi provinsi ini bersifat terbuka dan digelar secara virtual. Pada babak ini, akan dicari 1 atlet atau tim terbaik dari masing-masing kategori.

Baca Juga : Masih Berkabung Ditinggal Ketua KONI, 97 Atlet Sultra Siap Tarung di PON XX Papua

“Jadi, nanti akan didapat 34 perwakilan tim dari masing-masing cabang gim,” kata Frengky. Atlet atau tim terbaik di setiap provinsi inilah yang nanti akan bertanding di ajang Pra-PON yang akan dilangsungkan pada 7--14 September 2021.

Babak Pra-PON akan mempertemukan peserta dari 33 provinsi secara acak dan dilakukan secara daring. Mereka akan memperebutkan 11 tim terbaik Free Fire, 5 tim terbaik Mobile Legends dan 5 orang terbaik eFootball PES 2021.

“Semua atlet dan tim terbaik itu akan diterbangkan ke Papua untuk mengikuti babak final di main event PON XX Papua 2021. Yaitu pada 22 hingga 26 September 2021. Di babak final mereka akan bertanding memperebutkan gelar juara di masing-masing gim,” tambah Frengky.

Sebagai tambahan informasi, khusus perwakilan provinsi Papua tidak mengikuti Pra-PON karena otomatis lolos ke babak final sebagai tuan rumah.

Lebih lanjut Frengky menerangkan, dalam gelaran ekshibisi esports PON XX Papua 2021 ini, PBESI bekerja sama dengan masing-masing game publisher. “Kami saling bahu membahu untuk mengadakan ekshibisi esports ini dengan meriah agar menjadi tonggak sejarah esports ekshibisi pertama kali dipertandingkan di PON,” kata Frengky.

Terkait pendanaan, lanjut dia, penyelenggaran gim dalam ekshibisi esports PON XX Papua 2021 dilakukan secara swadaya dari masing-masing game publisher sehingga setiap game publisher bertanggung jawab terhadap produknya masing-masing.

“Masing-masing game publisher mendanai dan bertanggung jawab terhadap gim yang dipertandingkan, sementara PBESI sebagai regulator dan federasi esports resmi di bawah pemerintah Indonesia bertanggung jawab terhadap keseluruhan rangkaian acara eksibisi esports PON ini,” tambahnya.

Ia juga menyatakan bahwa PBESI selalu membuka ruang terhadap semua gim esports yang ingin berkontribusi bagi bangsa di ekshibisi esports dan mengembangkan ekosistem esports di tanah air.

“Jadi jika ada gim tidak bisa ikut ke ekshibisi esports PON XX Papua 2021 itu pasti atas kehendak game publisher masing-masing dan bukan kehendak PBESI. Sebab PBESI tidak pernah melarang game publisher ikut bersama-sama di Eksibisi Esports PON XX Papua 2021 ini,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT