Minggu, 15 Agustus 2021 20:58
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Setiap manusia normalnya hanya memiliki dua ginjal. Pria 41 tahun ini justru memiliki lima. Hasil tiga kali menjalani transplantasi.

 

Dia pertama kali menjalani transplantasi organ pada usia 14 tahun. Baru-baru ini dia keluar dari rumah sakit Chennai dengan lima ginjal di tubuhnya.

Menurut para dokter di Misi Medis Madras di Chennai, pria berusia 41 tahun yang menjalani transplantasi ginjal ketiga pada 10 Juli dipulangkan dari rumah sakit setelah menyelesaikan pemeriksaan lanjutan pertamanya. Kali ini para dokter mengatakan bahwa ia dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang baik.

Baca Juga : Tim Dokter di AS Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia, Begini Hasilnya

Dia menjalani transplantasi ginjal pertamanya pada tahun 1994, pada usia 14 tahun, setelah menderita gagal ginjal. Tapi ginjal yang ditransplantasikan juga gagal dalam beberapa tahun. Dia kembali menjalani operasi pada tahun 2005 dan ginjal lain melekat pada tubuhnya.

 

Namun, karena hipertensinya yang tidak terkontrol, ginjal transplantasi kedua juga gagal dan menjalani cuci darah hingga ginjal kelima menempel di tubuhnya.

Pasien juga didiagnosis dengan penyakit arteri koroner dan menjalani operasi bypass tiga bulan sebelumnya di MMM.

Baca Juga : Tak Bersedia Divaksin karena Keyakinan Agama, Perempuan Ini Ditolak Transplantasi Ginjal

Menurut para dokter, dia datang ke Misi Medis Madras untuk pertama kalinya untuk transplantasi kedua.

“Dia datang ke Misi Medis Madras dengan empat ginjal dan ginjal kelima ditransplantasikan," kata Dr S Saravanan, direktur Institut Penyakit Ginjal, Urologi dan Transplantasi Organ, Rumah Sakit Misi Medis Madras.

Ginjal yang sudah tua tidak bisa diangkat karena pasien bisa mengalami pendarahan hebat dan membutuhkan transfusi darah. Hal ini dapat menyebabkan produksi antibodi yang dapat menyebabkan penolakan ginjal baru.

“Ginjal ditempatkan tinggi di atas di rongga perut, tepat di sebelah usus yang bertentangan dengan pendekatan konvensional. Pendekatan transperitoneal (melalui usus), operasi yang jarang dilakukan bahkan secara global, adalah yang menyelamatkan pasien. Ini adalah operasi yang tidak biasa sehingga saya belum melihat makalah yang diterbitkan di India tentang ini,” kata Dr Saravanan.

BERITA TERKAIT