Senin, 09 Agustus 2021 19:13
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Dua wanita Saudi telah ditunjuk untuk menduduki posisi teratas di Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci. Ini salah satu langkah memberdayakan wanita yang berkualitas.

 

Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, presiden organisasi tersebut, menunjuk Dr Al-Anoud Al-Aboud dan Dr Fatima Al-Rashoud sebagai asisten di kantornya pada Minggu (8/8/2021).

Jabatan senior lainnya diberikan kepada Dr Kamelia Al-Daadi, yang ditunjuk sebagai asisten sekretaris untuk urusan administrasi dan pelayanan wanita.

Baca Juga : Kemenag Minta Jemaah Umrah Tinggalkan Arab Saudi Sebelum 29 Zulkaidah

Lalu, Dr Ibtehab Al-Jeaid ditunjuk sebagai wakil presiden perpustakaan dan penelitian ilmiah serta Dr Norah Al-Thuwaibi diangkat sebagai wakil presiden untuk urusan ilmiah, intelektual, dan bimbingan perempuan.

 

Jabatan baru ini menyusul keputusan baru-baru ini untuk menunjuk asisten wakil sekretaris untuk pemberdayaan perempuan. Bersamaan perayaan penghargaan 20 perempuan dengan gelar master dan doktor baru-baru ini.

Dikutip dari Arab News, Al-Daadi mengatakan bahwa perubahan struktural baru akan mendukung keberhasilan dan perkembangan pemerintahan. Ini disebut sebagai cerminan sejati dari lingkungan kerja yang penuh kemajuan, dan kelanjutan dari dukungan kepemimpinan Saudi untuk Kepresidenan Umum.

Baca Juga : Masih Ada 26 Jemaah Haji Indonesia 1444 H Dirawat di RS Arab Saudi

“Tanggung jawab berlipat ganda ketika datang ke dua masjid suci karena mereka adalah tujuan jutaan Muslim, dan melayani mereka adalah masalah kehormatan besar yang dicari semua orang,” katanya.

Dia menambahkan, strategi ini dalam rangka meningkatkan kapasitas jemaah dalam waktu dekat, untuk menampung 60.000 jemaah sehari sambil menerapkan standar kesehatan dan keselamatan tertinggi.

"Semua orang di Kepresidenan Umum sedang mempersiapkan metodologi kerja yang terintegrasi dan mengerahkan semua upaya yang mungkin untuk menjadi model kerja institusional, tata kelola, kualitas, mendukung perempuan dan membangun lingkungan kerja yang kreatif, yang akan berkontribusi pada pengembangan dan efisiensi dalam waktu singkat. Titik," tegasnya.

Baca Juga : Satu Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air Usai Jalani Perawatan di Arab Saudi

Sementara Abdul Hamid Al-Maliki, wakil presiden untuk urusan perencanaan dan pembangunan, dan asisten sekretaris untuk urusan Masjidilharam mengatakan, struktur organisasi baru ini memiliki empat pilar utama.

"Syekh Abdurrahman As-Sudais telah bekerja untuk mempromosikan dan mengkonsolidasikan tolok ukur ini selama masa jabatannya selama lebih dari 10 tahun," katanya.

Menurut Al-Maliki, tolok ukur pertama berfokus pada pemberdayaan pemuda, karena pemimpin muda dalam struktur organisasi baru mewakili 90 persen gelar master dan doktor.

Baca Juga : Arab Saudi Beri Penghargaan Tiga Negara Pengirim Jemaah Haji Terbanyak

Tolok ukur kedua berfokus pada pemberdayaan perempuan. Ketiga, tentang pengembangan, teknologi, kecerdasan buatan, transformasi digital, dan penerjemahan.

"Hal ini akan berdampak pada cara penyampaian pesan dua masjid suci, sistem operasional pelayanan yang diberikan di dua masjid suci, tata kelola, dan pengukuran kinerja," jelasnya.

Keempat, investasi, keberlanjutan keuangan, privatisasi dan dana abadi, yang akan mendukung berbagai program dan proyek yang termasuk dalam rencana strategis dan eksekutif Presidensi Umum menuju visi kerajaan 2030.