RAKYATKU.COM, MAKASSAR - SD Anak Indonesia Yayasan Pemberdayaan Baznas Sulawesi Selatan kembali menerima mahasiswa program kampus mengajar angkatan ke-2 tahun 2021.
Sebanyak enam orang Mahasiswa dari berbagai kampus akan mengikuti kegiatan ini. Ada dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh).
Kepala Sekolah SD Anak Indonesia, Jamaluddin, menyambut baik program ini karena dengan adanya mahasiswa bisa membantu proses pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
Baca Juga : Tanamkan Rasa Cinta kepada Rasulullah, SDAI, SAMPAI dan SMK Baznas Sulsel Gelar Maulid Nabi SAW
"Tentunya kami menyambut positif kegiatan ini karena bisa membantu guru-guru di sekolah untuk mengajar. Bukan artinya menggantikan tugas guru, namun perlu digarisbawahi hanya membantu saja," kata Jamaluddin, Selasa (3/8/2021).
Jamaluddin berharap, dengan adanya kampus mengajar ini bisa terbentuk kerja sama antara guru dan mahasiswa untuk membentuk pola mengajar di masa pandemi.
Muhammad Salim, salah satu peserta kampus mengajar, bersyukur telah diberi kesempatan menjadi bagian dari kampus mengajar di angkatan tahun ke-2 ini.
Baca Juga : Peringati Hari Kebudayaan Makassar, Murid SD-SMP Anak Indonesia Kenakan Pakaian Adat
"Kami telah menyusun berbagai program yang baik untuk diterapkan di sekolah Anak Indonesia ini yang nantinya akan membantu proses belajar mengajar baik secara luring maupun daring," ucapnya.
Program yang paling penting saat ini, menurut Salim, adalah penerapan adaptasi teknologi.
"Kami bisa membimbing dan mendampingi siswa maupun orang tua siswa ini untuk menggunakan Google Classroom, Google Meet, dan Google Form," ujarnya.
Ia pun berharap untuk adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah agar program yang telah disusun nanti bisa berjalan dengan lancar.
Diketahui, program kampus mengajar memiliki empat poin penting, yaitu melanjutkan pembelajaran di masa pandemi terutama untuk SD dan SMP di daerah 3T atau tertinggal, terluar, dan terdepan.
Kegiatan ini menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, serta menjadi mitra guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.
Selain itu, mahasiswa juga dapat berkontribusi dalam mendukung kepala sekolah melakukan efisiensi administrasi dan manajerial sekolah.
Hal tersebut sesuai dengan kebijakan kampus merdeka yang mengizinkan mahasiswa untuk belajar di luar kampus hingga dua semester atau 40 SKS. Kegiatan ini akan berlangsung selama enam bulan di sekolah pilihan masing-masing mahasiswa.