RAKYATKU.COM, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk" href="https://rakyatku.com/tag/pt-vale-indonesia">PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale atau Perseroan, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama Grup) mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang belum diaudit untuk triwulan kedua tahun 2020 (2T20).
Grup mencatat produksi sebesar 18.701 metrik ton (t) nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte sebesar 19.887 t setara dengan penjualan sebesar AS$185,7 juta pada 2T20.
Produksi nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte pada 2T20 masing-masing sekitar 6% persen dan 19% persen lebih tinggi dibandingkan volume produksi dan pengiriman yang direalisasikan pada 1T20.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
Sementara itu, produksi dan pengiriman pada 1H20 masing-masing sebesar 18% dan 19% lebih tinggi dibandingkan produksi dan pengiriman pada 1H19. Meskipun harga rata-rata realisasi nikel lebih rendah pada 2T20, sekitar 11% lebih rendah dibandingkan pada 1T20, pengiriman volume nikel matte yang lebih tinggi pada 2T20 menunjukkan penjualan naik 6% dari 1T20.
“Dengan pencapaian ini kami yakin dapat mempertahankan tingkat produksi kami pada tahun 2020,” kata CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy, dalam rilis persnya, Kamis (29/7/2021).
“Kami menghargai kerja keras seluruh karyawan di PT Vale untuk mencapai hasil yang baik pada triwulan ini, meskipun harus fokus mengantisipasi kemungkinan dampak COVID-19 pada operasi kami," katanya lagi.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
Grup telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak potensial dari penyebaran COVID- 19 terhadap operasi kami. Sementara kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama, Grup berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan produksi dan proyek sejauh mungkin.
Grup mencatat EBITDA sebesar AS$59,4 juta pada 2T20, lebih tinggi sedikit dibandingkan pada 1T20 sebesar AS$54,9 juta, terutama didorong oleh penjualan yang lebih tinggi. Grup juga mencatat laba positif sebesar AS$24 juta pada 2T20, turun dari laba pada 1T20 sebesar AS$29 juta terutama disebabkan oleh pendapatan keuangan dan manfaat pajak penghasilan yang lebih rendah.
Namun, laba pada 1H20 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu ketika Grup mencatat rugi bersih sebesar AS$26,2 juta pada 1H19. Beban pokok pendapatan Grup pada 2T20 naik sebesar 7% menjadi AS$165,6 juta dari sebelumnya AS$154,1 juta pada 1T20.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
Jika dibandingkan dengan 1T20, konsumsi HSFO dan diesel per metrik ton nikel dalam matte turun masing-masing sebesar 5% dan 9%, sementara konsumsi batubara naik sebesar 18% pada 2T20. Kenaikan konsumsi batubara sejalan dengan produksi nikel dalam matte yang lebih tinggi pada 2T20 dan tingkat konversi batubara yang lebih baik. Harga HSFO dan diesel turun secara signifikan, masing-masing sebesar 22% dan 29%, sedangkan harga batubara turun sedikit sebesar 3%.
Kas dan setara kas Grup turun sedikit menjadi AS$288,7 juta pada 30 Juni 2020, dari sebelumnya AS$292,8 juta pada 31 Maret 2020, terutama disebabkan oleh penerimaan yang lebih rendah dari para pelanggan akibat penurunan harga nikel pada 2T20, diimbangi dengan penurunan harga bahan bakar. PT Vale akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
PT Vale mengeluarkan sekitar AS$44,3 juta untuk belanja modal pada triwulan ini, naik dari sebelumnya AS$33,0 juta pada 1T20.