RAKYATKU.COM - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono" href="https://rakyatku.com/tag/susilo-bambang-yudhoyono">Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), muncul dalam salah satu scene film "The Tomorrow War".
Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengungkapkan bahwa cuplikan SBY di film itu diambil dari momen pertemuan SBY dengan PM Inggris, Gordon Brown.
"Pertemuan itu terjadi di 10 Downing Street, London, tempat PM Inggris tinggal dan berkantor. Tanggal tepatnya pertemuan itu terjadi adalah 31 Maret 2009, di sela-sela Forum G-20 di London, Inggris," beber Herzaky dalam keterangannya seperti dikutip dari Detik.com, Senin (19/7/2021).
Baca Juga : Tenaga Ahli Era Presiden SBY Akui Ekonomi Parepare Tumbuh Positif di Tengah Pandemi COVID-19
Herzaky menilai munculnya SBY dalam cuplikan film itu adalah suatu kebanggaan. Sebagai pengakuan bahwa SBY berperan aktif dalam menjaga dan mempromosikan perdamaian dunia.
"Tentunya ini hal yang baik, patut membuat kita bangga dan bersyukur. Pertama, salah satu putra terbaik Indonesia, Presiden RI ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dimasukkan dalam scene film yang diputar luas di seluruh dunia sebagai tokoh protagonis dan menentukan," beber Herzaky.
"Kedua, dalam scene yang ditampilkan, sosok beliau muncul sebagai salah satu pemimpin negara di dunia yang bersepakat dengan pemimpin-pemimpin dunia lainnya dalam usaha menyelamatkan dunia. Di sini sebagai salah satu bentuk pengakuan kepada Indonesia, khususnya kepada Bapak Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai salah satu pemimpin di dunia yang ketika menjabat ikut berperan aktif dalam menjaga dan mempromosikan perdamaian maupun ketertiban dunia, sesuai dengan amanat konstitusi," sambungnya.
Herzaky juga menilai cuplikan video SBY itu sebagai bentuk kerinduan dunia internasional akan sosok SBY, terlebih saat ini dunia terancam dengan ganasnya pandemi COVID-19.
"Ketiga, mungkin ada kerinduan dunia internasional, akan sosok beliau, dalam situasi dunia sedang krisis dan mengancam keberadaan umat manusia akibat virus Corona, untuk ikut terlibat aktif dan memberikan masukan-masukan, agar Indonesia bisa segera membaik dan lepas dari jeratan pandemi COVID-19 maupun krisis ekonomi saat ini," ucapnya.