RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Karantina Tahfizh Nasional" href="https://rakyatku.com/tag/karantina-tahfizh-nasional">Karantina Tahfizh Nasional (KTN) gelar pembukaan program angkatan ke-19 dengan protokol kesehatan (prokes) ketat di Hotel Pesonna, Kota Makassar Sulawesi Selatan, Kamis (15/7/2021).
Program Karantina Tahfizh Nasional angkatan ke-19 akan berlangsung kurang lebih selama sebulan, yakni dimulai 14 Juli hingga 18 Agustus 2021.
Pada angkatan ke-19 ini, peserta KTN berasal dari berbagai daerah, ada yang berasal dari Kalimantan Timur (Sangatta, Samarinda), Sulawesi Tenggara (Kendari), Sulawesi Barat (Polman), serta dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Setelah Tasmi' Akbar, Program Karantina Tahfizh Nasional Siap Wisuda 40 Peserta Hafizh 30 Juz
Peserta yang akan menjalani proses karantina di angkatan ke-19 dengan nama angkatan Maryam ini sebanyak 48 peserta, terdiri atas 28 orang perempuan dan 20 orang laki-laki.
Pembukaan dihadiri Direktur program KTB, pembina KTN, qari internasional, serta jajaran manajemen KTN.
Dalam pembukaan tersebut, Direktur KTN, Ustaz Muthahhir Arif, memberikan motivasi kepada para peserta KTN. "Saya saat ini sedang berada di negara adidaya terbesar mendakwahkan Al-Qur'an semoga suatu saat kita semua bisa menginjakkan kaki di Amerika Serikat karena Al-Qur'an," tuturnya.
Meskipun hanya tergabung via daring, kehadiran serta sambutan yang disampaikan Ustaz Muthahhir Arif tetap menarik perhatian para peserta KTN serta orang tua yang hadir dalam acara pembukaan.
Seorang qari internasional, Daeng Syawal Mubarak, yang turut hadir dalam pembukaan tersebut, juga memberikan nasihat kepada para peserta program KTN.
"Salah satu firman Allah di Q.S. Thaha ayat 124, Allah mengancam orang-orang yang jauh dari Al Qur'an akan diberikan kehidupan yang sempit dan akan dibangkitkan dalam keadaan buta di akhirat kelak," ungkapnya.
Salah satu peserta program KTN angkatan ke-19, Nur Miftahul Jannah, menungkapkan rasa syukurnya karena dapat bergabung sebagai peserta KTN kali ini.
"Alhamdulillah atas semua rahmat Allah, saya dapat merasakan kenikmatan menghafal Al-Quran di Karantina Tahfizh Nasional DI. Terima kasih atas adanya program karantina hafal Qur'an sebulan sehingga salah satu cita-cita saya akan segera tercapai insyaallah," tuturnya.
Miftah juga berharap dapat diberikan kemudahan dan keberkahan untuk menghafalkan 30 juz Al-Qur'an yang kelak akan menjadi berkah kehidupan dunia dan akhirat.
Tak hanya peserta yang mengungkapkan rasa syukurnya, salah satu orang tua peserta KTN juga turut merasakan hal yang sama.
"Tentunya saya sangat bersyukur putri saya ingin menjadi penghafal Al-Qur'an karena pasti semua orang tua ingin jika anaknya menjadi penghafal Al-Qur'an yang akan menjadi penolong orang tuanya di akhirat kelak," ungkapnya.