Selasa, 13 Juli 2021 13:11
Editor : Redaksi

LUWU UTARA -- Sedikitnya 3.110 bibit pohon ditanam secara serentak di tiga bantaran sungai di Kabupaten Luwu Utara, Selasa (13/7/2021). Penanaman pohon massal ini sebagai bentuk peringatan banjir bandang yang menerjang pada tahun lalu.    

 

Tiga lokasi penanaman pohon yakni bantaran Sungai Masamba, Radda dan Sungai Sabbang. Penanaman dipimpin langsung Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani bersama Forkopimda.

"Dari 173 desa kelurahan di Luwu Utata, dari petaan ada 152 yang masuk dalam kategori rawan bencana. Terlebih potensi bencana masih terus mengancam daerah kita. Kita terus diingatkan BMKG jika potensi masih cukup besar mengancam daerah kita," kata Indah saat memimpin apel penanaman pohon.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Bupati perempuan pertama di Sulsel itu menambahkan, beberapa hari yang lalu BMKG bahkan mengeluarkan peringatan bahwa kita harus siaga, karena kondisi cuaca yang bisa saja menimbulkan bencana.

 

"Maka dari itu sangat penting kita semua tahu, tentang bagaimana mitigasi bencana. Tapi saya bersyukur semua pihak baik TNI dan Polri selalu hadir melibatkan diri mulai dari tanggap darurat pasca banjir hingga hari ini. Bahkan juga ikut mengedukasi masyarakat soal mitigasi bencana," ungkapnya.

"Bahkan untuk kegiatan kita hari ini, dari pihak kepolisian membantu kita 1.000 bibit pohon," sambung ibu dua anak itu.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan

Penanaman pohon dilakukan juga untuk memperkuat daya dukung lahan, terurama di wilayah hilir. "Di hulu sudah tidak ada masalah, tapi dibagian tengah dan hilir itu masih butuh penguatan," tegas Indah.

Selain itu, kata Indah, kegiatan penanaman pohon ini tidak hanya sekedar untuk mengenang satu tahun bencana alam banjir bandang di Luwu Utara, akan tetapi juga juga untuk melakukan konsolidasi semua kekuatan dimiliki elemen masyartalat dalam rangka pemulihan.

"Kita saat ini masih dalam transisi tanggap darurat menuju pemulihan. Berbgai upaya kita lakukan, memang tidak mudah ditambah lagi dimasa pandemi seperti ini. Jadi ada dua target kita ke depan. Pertama adalah pemulihan fisik infrastruktur dan pemulihan psikis masyarakat kita yang menjadi korban banjir bandang," jelasnya.