RAKYATKU.COM – Melalui Aksi Indonesia Siap Siaga, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan (DD Sulsel) menurunkan tim respons bencana untuk membantu kebutuhan darurat korban terdampak banjir bandang di Jeneponto dan Bantaeng.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Tim Assesmen Dompet Dhuafa, akibat intensitas hujan yang tinggi melanda Jeneponto hingga Bantaeng dari Rabu sore hingga Kamis dini hari membuat sejumlah wilayah terendam banjir dan lonsor.
Beberapa wilayah di Jeneponto yang terdampak banjir berat yaitu Kecamatan Tarowang, Kecamatan Arungkeke, Kecamatan Batang, Kecamatan Binamu. Sedikitnya 1.000 rumah terendam banjir akibat banjir bandang. Korban terdampak diperkirakan kurang lebih 5000 jiwa.
Baca Juga : Dompet Dhuafa Sulsel Gelar Bedah Buku untuk Tingkatkan Literasi Sejarah di Kalangan Pemuda
Melihat situasi darurat ini, Dompet Dhuafa Sulsel (DD Sulsel) dengan cepat mengirimkan enam orang tim relawan DD Sulsel ke lokasi bencana untuk membantu kebutuhan darurat warga di wilayah terdampak banjir.
"Pada Kamis (8/7/2021), kami (Dompet Dhuafa) telah menerjunkan enam orang ke lokasi bencana Jeneponto untuk melakukan assesmen dan pendampingan awal terhadap warga yang terdampak banjir," ujar Rahmat HM, pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan.
Menurut laporan dari tim Assesment DD Sulsel hingga Sabtu (10/7/2021), wilayah terdampak terparah di Jeneponto yaitu Desa Tarowang Kecamatan Tarowang.
Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Luncurkan Program Kampung Sehati untuk 200 Keluarga Terdampak Banjir di Luwu
Di Dusun Tana Keke ada 22 rumah rusak parah, 33 rusak sedang, dan 70 rusak ringan. Dan di Dusun Camba, 5 warung rusak parah, rumah rusak sedang 64, rumah rusak ringan 5.
Di Dusun Allu, rumah rusak parah 1, rumah rusak sedang 63, rumah rusak ringan 12, dan Dusun Ga'dea perahu hilang 4, rumah rusak ringan 63.
Sedangkan fasilitas umum yang terdampak yaitu puskesmas, sekolah, UPTD, masjid. Kerusakan atas bencana banjir ini merupakan yang terparah mereka alami sejak 30 tahun terakhir.
Baca Juga : LKC Dompet Dhuafa Sulsel Bersama Dinkes Kabupaten Pangkep Resmi Luncurkan Program "Bidan Untuk Negeri"
Wilayah lainnya yang juga terdampak kerusakan akibat banjir di antaranya Desa Kalumpang Lompoa Kecamatan Arungkeke. Sepuluh rumah rusak berat dan 30 rumah rusak ringan.
Di Desa Maccini Baji Kecamatan Batang terdapat tiga unit rumah rusak parah dan delapan unit rumah rusak ringan. Di Kelurahan Balang Toa Kecamatan Binamu terdapat 26 rumah terendam. Dan di Kelurahan Balang, 15 rumah terendam.
Pada hari Jumat (9/7/2021), Dompet Dhuafa Sulsel juga bergabung bersama tim relawan gabungan untuk membantu melakukan pembersihan rumah warga dan fasilitas umum di Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang, Jeneponto.
Baca Juga : Chiki Fawzi dan Daeng Uki Apresiasi Dompet Dhuafa Sulsel dalam Pemberdayaan Kopi di Desa Kahayya, Bulukumba
Juga membuka pos hangat di Masjid Nurul Amin Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang, Jeneponto berupa penyediaan makanan dan minuman hangat untuk para penyintas banjir setempat.
"Puluhan rumah di desa ini terbawa banjir, sebagiannya rusak parah dan tertimbun lumpur. Aktivitas warga lumpuh karena banyak material seperti kayu dan sampah menutup pemukiman warga," ungkap Syarif, koordinator sosial kemanusiaan DD Sulsel dalam laporannya.
Sementara itu, Rahmat Hidayat HM selaku pimpinan cabang Dompet Dhuafa Sulsel menyatakan, tim Dompet Dhuafa sudah hadir di lokasi untuk membantu warga setempat.
Selanjutnya Dompet Dhuafa akan mengadakan pos medis layanan kesehatan gratis untuk warga terdampak banjir. DD Sulsel juga akan melakukan yang terbaik sampai proses recovery nanti.
Adapun saat ini kebutuhan mendesak yang dibutuhkan para penyintas banjir di antarnya, terpal, tika, air bersih, makanan siap saji, sembako, air minum, pakaian layak pakai, obat-obatan, family kit, dan alat masak.
Baca Juga : Hulu Trip Dompet Dhuafa Sulsel: Kenalkan Pemberdayaan Kopi di Desa Kahayya, Bulukumba
Kebutuhan darurat ini juga memerlukan support dari masyarakat yang bersedia membantu. Dompet Dhuafa juga mengharapkan bantuan kemanusiaan dari para orang baik di luar sana untuk membantu para penyintas untuk memenuhi kebutuhan daruratnya.