Rabu, 07 Juli 2021 14:41
Andi Nirawati (kanan) saat berbagi kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19 di Pangkep beberapa waktu lalu.
Editor : Redaksi

MAKASSAR - Wakil Ketua Partai Gerindra Sulsel, Andi Nirawati (Anir) mendukung wacana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Makassar. Dukungan ini merespon pernyataan Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto dalam mewaspadai lonjakan drastis kasus Covid-19.

 

Anir mengatakan, langkah antisipatif Danny Pomanto dengan usulan PPKM Darurat merupakan langkah tepat. Sebab, angka positif COVID-19 di Makassar cukup tinggi karena banyaknya pasien COVID-19 dari daerah lain di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dirujuk ke Makassar.

"Apalagi Tim Detektor Covid-19 juga menemukan satu keluarga terpapar Covid 19 di RT1/RW 1, Kelurahan Baru dan pria yang ditemukan terbaring di sekitar Dermaga Kayu Bangkoa Makassar," ucap Anir.

Baca Juga : Anir Berbagi Paket Sembako untuk Korban Kebakaran Aspol Makassar

Mantan legislator DPRD Sulsel ini menegaskan, aspek keselamatan jiwa warga dan aspek perekonomian menjadi tantangan pemerintah dalam menghadapi Covid-19. "Untuk itu, pastikan ketersediaan obat anti virus AVIGAN, Vitamin C dosis 1.000mg serta oksigen," papar Anir.

 

Selain itu, lanjut mantan calon bupati Pangkep ini, perlu merekrut relawan tenaga kesehatan (nakes) sebagai komponen cadangan jika tenda-tenda darurat harus dibangun. "TNI & Polri serta Satpol PP sebagai tiga pilar pengamanan harus didukung. 24 kabupaten & kota se Sulsel mesti memiliki skenario terburuk," pungkas Anir, Founder Ontime UMKM.

Diberitakan, Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan bahwa angka positif COVID-19 di Makassar cukup tinggi karena banyaknya pasien COVID-19 dari daerah lain di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dirujuk ke Makassar.

Baca Juga : Anir Peduli Latih UMKM di Pangkep

"Kalau ditumpukan di satu tempat (di Makassar semua), takutnya nanti membuat Makassar jadi status merah kemudian PPKM darurat turun, ekonomi mati. Padahal ini akibat daripada bukan internal Makassar, itu persoalannya," ujar Danny di Balai Kota Makassar, Senin (5/7/2021).

Danny mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Sulsel untuk membagi wilayah rujukan COVID-19 ke rumah sakit di daerah lain, tidak ke Makassar semua.

"Kami mengusulkan kepada Provinsi, misal, kenapa tidak kita bagi rayon. Misal di utara (Sulsel) itu di Kota Parepare, cukup bagus rumah sakit umumnya. Rayon timur (Sulsel) itu di Kabupaten Bone, dan rayon selatan (Sulsel) itu di Bantaeng misalnya. Nah, nanti pun kalau ada yang perlu dirujuk ke Makassar, Makassar siap," jelas Danny.

Baca Juga : Anir Sumbang Karpet dan Uang Tunai ke Masjid Terapung Pangkep

Danny mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sulsel terkait hal ini, dan diminta untuk berkomunikasi langsung ke Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.