Minggu, 04 Juli 2021 18:50
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JAKARTA -- Agama kerap dipisahkan dalam urusan negara dan pemerintah. Bagi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, keduanya justru saling berkaitan.

 

Menurut Mentan, kemajuan Indonesia bisa diraih jika para penganut agama dan sektor pertaniannya berjalan beriringan.

Menurut Syahrul, keduanya memiliki saling keterkaitan yang jika dirawat dengan baik akan membuat Indonesia menjadi maju.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Kalau mau bagus kehidupan desamu, kabupatenmu, provinsimu, bangsamu, maka perbaiki agama dan pertanian," kata Syahrul saat menyapa penyuluh di Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (4/7/2021).

 

Ia menjelaskan, agama membuat hidup manusia menjadi damai dan terus bersyukur secara lahir dan batin. Namun, kesyukuran itu harus dibarengi dengan saling tolong-menolong sesama manusia. Dalam konteks pangan, seorang manusia yang beragama seharusnya merasa gundah jika melihat tetangga kelaparan.

"Boleh makan enak di rumahmu, tapi tanpa orang lapar di sekitarmu," ujarnya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Oleh karena itu, Syahrul mengatakan, hanya dengan majunya sektor pertanian, masalah kelaparan atau sulitnya akses pangan bisa dipecahkan.

"Bertani itu hebat. Mau jadi orang hebat, ya bertani. Bertani itu keren karena berarti memenuhi kebutuhanmu hari ini dan besok dan membuat kita menjadi sehat," kata Syahrul menerangkan.

Syahrul menambahkan, saat ini, yang paling dibutuhkan masyarakat adalah cukupnya kebutuhan pangan. Bukan kebutuhan-kebutuhan lain yang sifatnya sekunder atau bahkan tersier.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Sektor pertanian, berada dalam lingkup kebutuhan primer sehingga akan menjadi kebutuhan bagi seluruh masyarakat.

"Covid-19 selama satu tahun membuat kita tidak berdaya. Ekonomi dunia melambat, tapi hanya pertanian yang tidak melambat. Oleh karena itu, biarlah ada Covid-19 tapi makananmu cukup," kata Syahrul.