Kamis, 01 Juli 2021 18:47
Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, meninjau sistem teknologi Kementerian Pertanian (Kementan) atau ruang pusat data Agriculture War Room (AWR), Kamis (1/7/2021).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM,JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, meninjau sistem teknologi Kementerian Pertanian (Kementan) atau ruang pusat data Agriculture War Room (AWR) yang sudah terintegrasi langsung dengan kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) di seluruh daerah.

 

Di sana, Moeldoko yang juga merupakan Ketua Umum HKTImengaku kagum sekaligus bangga dengan kemajuan sektor pertanian Indonesia yang sudah menggunakan teknologi digitalisasi, terutama dalam mempercepat kemampuan petani serta meningkatkan kualitas produksi.

"Saya sangat bangga dengan AWR dan Kostratani Kementan," ujar Moeldoko saat audiensi dengan Mentan, Syahrul Yasin Limpo, sekaligus meninjau AWR dan berbincang langsung dengan para penyuluh di seluruh Indonesia, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Menurut Moeldoko, AWR dan Kostratani merupakan teknologi tepat sasaran sekaligus solusi masa kini yang bisa mengendalikan tiap persoalan di lapangan. AWR juga bisa dibilang sebagai sistem informasi yang mampu merespon semua keluhan.

 

"Ini betul-betul War Room atau ruang operasi yang bisa mengendalikan persoalan di lapangan dan merespon solusi secara cepat," katanya.

Meski demikian, Moeldoko meminta para penyuluh dan petani memberi masukan intens terhadap jalannya proses pembangunan pertanian Indonesia. Sebab masukan mereka, menurut Moeldoko, adalah masukan penting untuk memperjuangkan dan meningkat kesejahteraan.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Persoalan pupuk, benih, dan lain lain saya kira teman-teman harus kritis juga, jangan ragu-ragu untuk menyampaikan pendapatnya karena kalau Kostratani atau AWR tidak mendapat laporan tidak akan tahu apa yang harus diperbaiki. Jadi saya minta teman-teman semangat untuk memperjuangkan kehidupan petani agar tetap menyala," katanya.

Sebelumnya, Mentan, Syahrul Yasin Limpo, juga sudah mempersiapkan inovasi berupa aplikasi peta potensi komoditas ekspor pertanian atau Indonesia Maps of Agricultural Commodities Export (IMACE) yang mempertemukan para pelaku usaha agribisnis dengan para petani di wilayah sentra komoditas unggulan.

Mengenai hal ini, Moeldoko mendukung semua upaya yang dilakukan jajaran Kementan dalam menumbuhkembangkan semua potensi yang ada.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Kita memang harus mengenal konsumen dan produsen sehingga kita bisa menjadi jembatan. Misalnya banyak petani yang memproduksi produk berkualitas, tapi kesulitan untuk menjualnya. Begitu juga dengan konsumen banyak yang cari barang bagus, tapi dia tidak tahu di mana. Nah, itulah fungsi kita," tuturnya.

Penulis : Usman Pala