RAKYATKU.COM - Akibat hujan di India beberapa hari yang lalu, membuat permukaan air sungai gangga" href="https://rakyatku.com/tag/sungai-gangga">sungai Gangga, India naik. Hal ini mengakibatkan mayat-mayat keluar dari kuburan.
Diyakini ada ratusan mayat korban covid-19" href="https://rakyatku.com/tag/covid-19">Covid-19 dikubur di sepanjang sungai Gangga. Karena meluap, mayat-mayat itu ada yang hanyut. Beberapa juga terlihat mengambang.
Diperkirakan, mayat hanyut dari kuburan pasir dangkal di sepanjang tepi sungai, akibat arus menyapu jenazah ke sungai di ghat Phaphamau, dekat tempat kremasi di Allahabad, di negara bagian Uttar Pradesh, India dikutip dari indozone.id.
Baca Juga : Pengakuan Korban Selamat Tabrakan Kereta di India: Saya Lihat Orang Kehilangan Tangan, Kehilangan Kaki
Keluarga di utara dan timur India, diyakini telah menguburkan keluarganya di sepanjang sungai karena mereka tidak mampu membayar pemakaman yang layak. Biayanya bisa lebih dari Rp1,3 juta.
Beberapa tumpukan kayu pemakaman telah didirikan di sepanjang tepi sungai sebagai persiapan untuk pemakaman mayat yang tersapu air.
Para pejabat percaya hingga 600 mayat dikubur di sepanjang sungai Gangga.
Baca Juga : Terus Bertambah, Korban Tewas Tabrakan Kereta Api di India 233 Orang
Namun warga khawatir, akan lebih banyak lagi yang tinggal di kuburan dangkal dan bisa muncul di tengah hujan lebat dalam beberapa minggu mendatang.
Ada juga kekhawatiran bahwa mayat-mayat itu dapat mencemari Sungai Gangga, yang merupakan salah satu sungai yang paling terkontaminasi di dunia.
Sungai Gangga dianggap sebagai salah satu situs tersuci di India. Peziarah secara tradisional mandi di air, sementara jutaan umat Hindu secara tradisional mengkremasi orang yang mereka cintai di sepanjang tepiannya, bahkan sebelum pandemi melanda.
Baca Juga : Tabrakan Kereta Api di India, 207 Orang Tewas-900 Luka-Luka
Mereka yang tidak mampu membeli kayu bakar akan menempatkan orang mati di dalam air.