RAKYATKU.COM - Indah Putri Indriani kembali terlibat persaingan dengan Arifin Junaidi (Arjuna). Mereka tengah memperebutkan jabatan ketua DPD II Partai Golkar Luwu Utara.
Keduanya mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di kantor Golkar Sulsel, Jalan Amanagappa, Makassar, Jumat (25/6/2021).
Uji kelayakan dan kepatutan dipimpin langsung Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe.
Baca Juga : Benahi Stadion BJ Habibie, PSM Makassar Apresiasi Langkah Cepat Taufan Pawe
Wakil Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulsel, Zulham Arief mengatakan dalam pengusulan Arjuna dan Indah mendapatkan diskresi, ada lampiran yang disertakan dalam bentuk catatan terkait kapasitas calon tersebut.
"Catatan plus minus calon tersebut merupakan hasil dari fit and proper test yang telah mereka lalui. Hasil ini dilampirkan dalam surat permohonan diskresi. Ini sebagai gambaran DPP yang mana terbaik dari mereka," katanya.
Baca Juga : Covid-19 Masih Mengintai, Wali Kota Parepare Ingatkan Warga Protokol Kesehatan
Sekretaris Angkatan Muda Partari Golkar (AMPG) Sulsel ini menambahkan, usai fit and proper test, DPD I Golkar Sulsel segera merampungkan berkas keduanya untuk segera dikirim ke DPP.
"Untuk kapan keluar diskresi dan hasilnya itu kita serahkan ke DPP. Apapun hasilnya kita siap jalankan," ujar pria kelahiran Takalar ini.
Taufan Pawe mengatakan, fit and proper test untuk menelusuri kapasitas figur calon ketua tersebut. Partai Golkar, lanjut TP, merupakan partai modern dan terbuka sehingga saat ini banyak diminati.
"Kebetulan untuk Lutra ada dua calon yang keduanya tangguh. Satu mantan bupati dan satu bupati sekarang. Jadi dalam menyikapi harus penuh kehati-hatian karena ini terkait Pemilu 2024. Siapapun terpilih nantinya artinya sudah diyakini, bahwa ketua DPD II ini harus menjadi motor penggerak untuk memenangkan event-event politik ke depan," kata Taufan Pawe.
Taufan Pawe menjelaskan, Arjuna dan Indah harus mendapatkan diskresi terlebih dahulu. Indah belum cukup satu periode dalam kepengurusan Golkar. Sementara Arjuna pernah hijrah ke partai lain.
"Saya sebagai ketua DPD I akan menempuh jalan secara bijak yakni mengusulkan kedua orang ini untuk mendapatkan diskresi. Apapun keputusan DPP, itu yang saya jalankan," tambah Taufan Pawe.
Indah pernah bersaing dengan Arifin Junaidi di Pilkada Luwu Utara. Saat itu, Arifin Junaidi yang berstatus petahana gagal mempertahankan jabatannya setelah Indah yang saat itu berstatus wakil bupati dinyatakan menang pilkada.