Senin, 21 Juni 2021 08:11
Bupati Wajo, Amran Mahmud, saat berada di penangkaran bibit dan perkebunan kopi di Desa Kurrak, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulbar.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, POLMAN - Bupati pemkab wajo" href="https://rakyatku.com/tag/pemkab-wajo">Wajo, Amran Mahmud, menghabiskan waktu akhir pekan dengan mengunjungi beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (20/6/2021). Bukan untuk liburan, tetapi melihat potensi yang ke depan bisa dikembangkan di Wajo.

 

Usai menemui Bupati Majene, Lukman, Bupati Wajo bersama rombongan perangkat dinas terkait menyempatkan diri menjelajahi pegunungan yang curam untuk mengunjungi langsung penangkaran bibit dan perkebunan kopi wajo" href="https://rakyatku.com/tag/kopi-">kopi di Desa Kurrak, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulbar.

Rombongan disambut oleh tuan rumah, pembina perusahaan Sari Bumi Surya yang menaungi penangkaran bibit dan budi daya kopi di Desa Kurrak. Salah satu bibit dan budi daya kopi di sana adalah robusta, yang memungkinkan tumbuh di ketinggian 0--700 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca Juga : Penjabat Bupati Wajo Andi Bataralifu Hadiri Musrenbang Tingkat Provinsi Sulsel

Pada kesempatan ini, pihak perusahaan Sari Bumi Surya memberikan gambaran sekaligus sharing tentang penangkaran bibit dan budi daya kopi robusta sekaligus model kerja sama dengan Bumdes kepada rombongan.

 

Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada tuan rumah atas sambutan dan sharing-nya.

"Kita berharap komoditi ini bisa tumbuh dan berkembang, khususnya di wilayah Kabupaten Wajo. Apalagi sesuai instruksi presiden bahwa tahun ini kita fokus pada pemulihan ekonomi. Mudah-mudahan ini adalah salah jawaban atas keinginan kami untuk memulihkan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat Wajo," kata Amran.

Baca Juga : Pantau Proses Belajar Mengajar, Pj Bupati Bersama Plt Kadisdikbud Wajo Dengar Aspirasi Tenaga Pendidik

Dia meminta kepada Dinas Pertanian Wajo untuk melakukan pendataan dan pengkajian prospek ekonomis komoditas ini serta peluang budi daya di Wajo.

"Saya minta kepada kepada Dinas Pertanian agar melakukan kajian dan penelitian terkait komoditi ini. Kemudian sandingkan komoditi lainnya, misalnya pala, merica, dan jagung, khususnya pada aspek ekonomis," ucapnya.

Amran melanjutkan, Wajo bisa mencontoh pola pengelolaan Bumdes di Desa Kurrak, yakni kopi hasil budi daya petani dibeli oleh Bumdes kemudian Bumdes yang mengolah sehingga menjadi serbuk kopi robusta siap seduh.

Baca Juga : Pj Bupati Wajo Ajukan Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah ke DPRD

"Kami berharap kepada para kepala desa agar bisa menerapkan pola yang sama meskipun untuk komoditi lainnya. Saya harap Ibu Kadis PMD untuk bisa mendampingi para kepala desa kita," lanjutnya.

Meski di tengah rintik hujan, Amran mengunjungi langsung pohon kopi budi daya masyarakat guna melihat langsung pohon dari produk mentah buah yang hasil olahan yang dikagumi hampir seluruh kalangan ini.

Penulis : Abd Rasyid. MS