Kamis, 10 Juni 2021 22:33
Andi Akmal Pasluddin
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin, mengapresiasi kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020, berkaitan dengan capaian pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang mengalami peningkatan cukup baik pada Rapat Kerja Komisi IV DPR dengan KLHK.

 

Data yang ia terima menunjukkan, indeks kualitas lingkungan hidup yang meningkat dari 66,55 menjadi 70,27, Indeks kualitas air yang meningkat dari 52,62 menjadi 53,53, rehabilitasi DAS, dan penurusan emisi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

"Saya berharap, kenaikan peningkatan capaian pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan memang betul-betul karena kinerja, bukan akibat menurunnya aktivitas industri atau pabrik maupun arus transportasi yang berkurang yang merupakan dampak dari pandemi. Memang perlu pembuktian yang menyeluruh peningkatan capaian pembangunan kualitas lingkungan ini, agar dikemudian hari kita tidak terjebak prestasi semu, sehingga di tahun mendatang ketika pandemi usai, lingkungan dan kehutanan kembali terpuruk kualitasnya", tutur Akmal.

Politisi PKS ini mengingatkan kepada pemerintah, bersamaan dengan meningkatnya kualitas air dan menurunnya emisi gas, persoalan sampah tahun 2020 menjadi peringatan keras bagi negara betapa seriusnya untuk segera ditangani.

 

Fraksi PKS mencatat jumlah timbulan sampah selama tahun 2020 mencapai 67,8 juta ton. Sementara itu jumlah timbulan sampah yang terkelola baru mencapai 35,9 juta ton, artinya masih terdapat sampah yang tidak terkelola mencapai 31,9 juta ton.

"Dengan tingginya jumlah sampah Nasional yang tidak terkelola, saya meminta dengan keras agar pemerintah harus segera menata ulang perizinan impor sampah. Jangan ada lagi regulasi yang mengeluarkan izin impor sampah dalam beberapa tahun kedepan sampai kita benar-benar yakin negara ini mampu menangani sampah dalam negeri", ucap Akmal.

Legislator Asal Sulawesi Selatan II ini mengibaratkan, tahun 2021 ini negara Indonesia sudah dapat dikatakan darurat Sampah. Pemerintah mesti segera merumuskan strategi out of the box untuk mengatasi masalah sampah. Strategi dengan pendekatan teknologi atau pemberdayaan masyarakat mesti dapat di rumuskan sehingga memberi hasil terbaik sehingga tidak ada ancaman kerusakan lingkungan akibat sampah di tahun-tahun mendatang.

Akmal mengutarakan, bahwa catatan yang ia kumpulkan terkait sampah ini menunjukkan, bahwa setiap tahun lebih dari 30 juta ton sampah tidak terkelola, artinya lebih dari 150 juta ton timbulan sampah tidak terkelola dalam kurun waktu 5 tahun dan hal tersebut akan menciptakan bencana lingkungan bagi air, udara, tanah, serta bencana sosial dan ekonomi.

"Saya berharap, pemerintah sangat serius mengendalikan sampah yang terus berdatangan setiap hari dari berbagai aktivitas manusia. Saya sangat mendukung KLHK untuk melakukan apapun kegiatan yang berguna dalam mengendalikan sampah baik secara teknis, Cara, SDM hingga teknologi", tutup Andi Akmal Pasluddin.

BERITA TERKAIT