Kamis, 10 Juni 2021 23:56
Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, Khaeroni.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali memberi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Kementerian Agama (Kemenag) tahun anggaran 2020.

 

Perolehan WTP untuk 2020 ini merupakan yang kelima kalinya. Kemenag mempertahankan raihan serupa sejak 2016.

Kakanwil kemenag sulsel" href="https://rakyatku.com/tag/kemenag-sulsel">Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, Khaeroni, mengucap syukur dan mengapresiasi pencapaian Kemenag. "Syukur alhamdulillah, kerja keras seluruh aparatur Kementerian Agama di seluruh Indonesia khususnya di Sulsel berbuah manis. Karena bagaimanapun Kemenag Sulsel turut berkontribusi dalam perolehan opini WTP yang diraih oleh Kemenag," kata Khaeroni saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga : Menteri Agama RI, Resmikan Wajo Sebagai Kota Wakaf di Indonesia

Menurut Khaeroni, Kemenag merupakan salah satu kementerian yang memiliki satua kerja (satker) paling banyak dan besar di Indonesia. Perolehan WTP dari BPK minimal sudah menjadi salah satu bukti.

 

"Kementerian Agama telah bekerja keras menjalankan amanah rakyat dan undang-undang, tapi sebagaimana yang dikatakan Gus Menteri Agama (Yaqut Cholil Qoumas), jangan berpuas diri, jalan masih teramat panjang," ucap Khaeroni.

Lanjut Khaeroni, bahwa fokus utama Kemenag saat ini adalah bagaimana menghadirkan dan mempersembahkan layanan prima untuk masyarakat. Apa yang dicapai sampai saat ini adalah dalam rangka melayani masyarakat.

Baca Juga : Ini Penjelasan Kemenag Terkait Azan Magrib pada 5 September 2024

"Jadi saran saya untuk seluruh aparatur Kemenag di Sulsel, tetap semangat dalam bekerja, laksanakan segala sesuatunya dengan terukur, dan berikan layanan terbaik untuk masyarakat dan umat di Sulsel," katanya.

Khaeroni juga menyampaikan pesan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, bahwa saat ini ada tiga semangat baru yang harus dimiliki seluruh jajaran Kemenag, khususnya dalam hal pengelolaan kelembagaan.

Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus makin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta menjadikan Kemenag sebagai pusat pelayanan keagamaan.

Baca Juga : Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Iduladha 1445 H Jatuh pada 17 Juni 2024

Kedua, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.

Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air, serta mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.

Dengan tiga semangat baru Kemenag tersebutlah, kata dia, Kemenag saat ini menetapkan beberapa program prioritas.

Baca Juga : Kemenag Minta Jemaah Umrah Tinggalkan Arab Saudi Sebelum 29 Zulkaidah

Di antara program prioritas yang telah berjalan saat ini adalah revitalisasi KUA, kemandirian pesantren, digitalisasi layanan publik, penyempurnaan tata kelola administrasi pemerintahan, serta penguatan moderasi beragama.

Penulis : Usman Pala