RAKYATKU.COM -- Megawati Soekarnoputri segera menyandang gelar profesor. Kok bisa? Universitas Pertahanan (Unhan) yang akan menganugerahkannya.
Megawati diketahui hanya lulusan SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Presiden kelima RI itu pernah dua kali kuliah. Namun, tidak pernah selesai.
Megawati memulai pendidikan di SD Perguruan Cikini Jakarta (1954-1959). Lalu, lanjut ke SLTP Perguruan Cikini Jakarta (1960-1962) dan SLTA Perguruan Cikini Jakarta (1963-1965).
Baca Juga : Pengamat: Eksistensi Megawati Bisa Bendung Pengaruh Jokowi
Setelah itu, Megawati sempat menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung. Namun, hanya dua tahun, dia berhenti.
Pada 1970, Megawati kembali masuk Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta. Lagi-lagi, hanya dua tahun, Megawati berhenti sebelum mendapatkan gelar sarjana.
Walau bukan sarjana, Megawati menyandang sembilan gelar doktor. Semuanya honoris causa atau gelar doktor kehormatan. Diberikan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri.
Baca Juga : Pengamat: Mega cs Ingatkan Bahaya Otoritarianisme Jokowi
Gelar doktor honoris causa Megawati berasal dari Universitas Soka di Jepang pada bidang kemanusiaan. Lalu, Waseda University (Jepang), Moscow State Institute of International Relations (Rusia), Korea Maritime and Ocean University (Korea Selatan), Mokpo National University (Korea Selatan), Fujian Normal University (China).
Dari dalam negeri, gelar doktor kehormatan diberikan Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Negeri Padang, dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Setelah menyandang sembilan gelar doktor itu, Megawati segera mendapatkan gelar profesor kehormatan. Dia akan berstatus guru besar tidak tetap di Universitas Pertahanan RI. Rencananya diberikan melalui sidang senat terbuka, Jumat (11/6/2021).
Baca Juga : Nasdem Bantah Ingin Bertemu Mega: Hasto Salah Alamat
"Pada hari Jumat akan dilakukan sidang senat terbuka Universitas Pertahanan RI dalam rangka pengukuhan gelar profesor kehormatan (guru besar tidak tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).
Octavian mengatakan, sidang senat akademik telah menerima hasil penilaian Dewan Guru Besar Unhan atas seluruh karya ilmiah Megawati. Hal itu sebagai syarat pengukuhan menjadi Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan.
Selain itu, pemberian gelar itu juga tidak terlepas dari kepemimpinan Megawati dalam menghadapi krisis multidimensi di era pemerintahannya.
Baca Juga : Bupati Wajo Hadiri Pengukuhan Prof Andi Sukri Syamsuri Sebagai Guru Besar UINAM
Megawati dianggap berhasil menuntaskan konflik sosial. Contohnya, penyelesaian konflik Ambon, konflik Poso, pemulihan pariwisata pasca-bom Bali, dan penanganan permasalahan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
"Ibu Megawati menjadi presiden pertama perempuan di negara kita. Di era Ibu Megawati pertama kalinya diselenggarakan Pemilihan Umum Legislatif dan Presidensial secara langsung," terang Octavian.
Octavian menuturkan, para menteri Kabinet Gotong-Royong di bawah kepemimpinan Megawati dan sejumlah guru besar dalam dan luar negeri telah mengakui peran Megawati. Karena itu, mereka telah memberikan rekomendasi akademik atas kuatnya karakter kepemimpinan Megawati.
Baca Juga : Megawati Kembali Dikabarkan Meninggal, Sekjen PDIP: Sungguh Tidak Bermoral, Tim Hukum Sudah Laporkan
Menurutnya, sejumlah guru besar itu sebagai promotor Megawati menjadi profesor kehormatan. Beberapa guru besar dari dalam negeri yang memberikan rekomendasi akademik berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri papan atas dari Jepang, China, Korea Selatan, dan Prancis.
Selaku kandidat penerima gelar, Megawati juga akan didampingi sejumlah guru besar. Rencananya, acara ini akan dihadiri sejumlah pejabat, mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Maruf Amin hingga sejumlah menteri.