Kamis, 03 Juni 2021 18:02
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Profesi youtuber pemula" href="https://rakyatku.com/tag/youtuber">YouTuber makin menjadi aspirasi banyak orang saat ini, khususnya generasi muda. Berdasarkan riset yang dilakukan Hootsuite dan We Are Social per Januari 2021, pengguna internet berusia 16--24 tahun paling banyak menghabiskan waktunya menonton video online di perangkat mereka.

 

Kemudian, terdapat sebuah survei yang dilakukan perusahaan First Choice terhadap 1.000 anak dengan rentang usia 6--17 tahun. Hasilnya, 34,2 persen anak ingin menjadi seorang YouTuber. Sementara itu, anak yang ingin menjadi Blogger atau Vlogger berada di peringkat kedua dengan perolehan angka 18,10 persen.

Tak heran jika YouTube sudah menjadi platform tujuan bagi orang-orang untuk mendapatkan penghasilan, sekaligus wadah mengekspresikan kreativitas. Namun, menjadi seorang content creator profesional bukan hanya soal upload video di YouTube lalu mendapatkan penghasilan yang fantastis. Diperlukan komitmen, kreativitas, dan kerja keras di balik itu semua.

Baca Juga : Beda, Universitas di Indonesia Ini Buka Jalur Prestasi Khusus YouTuber

Menyadari makin pentingnya aspirasi tersebut untuk diwadahi, Samsung Electronics Indonesia meluncurkan program Be A Galaxy Creator sebagai bagian dari kampanye Tetap Semangat Indonesia yang bertujuan untuk membimbing para peserta terpilih dalam menapaki langkah awal mereka menjadi seorang content creator profesional, khususnya sebagai tech reviewer.

 

Melalui coaching session selama April--Mei 2021, para peserta terpilih dibimbing langsung oleh YouTuber dan Tech Reviewer profesional, Edho Zell dan Dedy Irvan, serta didukung oleh perangkat yang mumpuni namun tetap terjangkau untuk mengkreasikan konten, yaitu Samsung Galaxy A12|A02s.

“Fokus dari coaching session Be A Galaxy Creator bukan hanya soal mengekspresikan passion maupun mengasah kemampuan teknis semata. Dengan segudang pengalamannya dalam industri konten, Edho Zell dan Dedy Irvan juga membagikan pemahaman tentang profesi YouTuber profesional agar Galaxy Creator yang terpilih tidak terjebak pada kesalahan-kesalahan yang umum terjadi pada YouTuber pemula," kata Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia, dalam siaran persnya, Kamis (3/6/2021).

Baca Juga : Umurnya 107 Tahun, Nenek Ini Jadi YouTuber Tertua di Dunia

"Pemahaman akan seluk beluk profesi, ditambah dengan fitur-fitur pada Samsung Galaxy A12|A02s yang mumpuni diharapkan dapat membantu siapa pun yang punya passion di bidang kreasi konten untuk membuat konten video yang maksimal layaknya content creator profesional,” tambahnya.

Saat mencoba hal baru, umumnya banyak yang belum memahami sehingga seringkali kita menjumpai kesalahan-kesalahan. Menjadi seorang YouTuber profesional pun demikian, berbagai kesalahan dan kesulitan pasti harus dilalui dalam prosesnya. Simak ulasan para coach dan Galaxy Creator yang terpilih tentang kesalahan apa saja yang biasanya dilakukan oleh para YouTuber pemula agar dapat kamu hindari.

1. Ingin sesuatu yang instan
Berkreasi apa pun, dibutuhkan ketekunan dan kesabaran agar hasilnya maksimal. Bikin konten di YouTube pun sama. Banyak yang harus diperhatikan dengan teliti, mulai dari visual, audio, pemilihan topik sampai ke penyampaian isi konten itu sendiri.

Baca Juga : AS Akan Tarik Pajak dari YouTuber, Bisa Capai Seperempat dari Pendapatan

Jika kamu berharap hasil yang instan dari proses yang setengah-setengah, hasilnya tidak akan maksimal. Fokus dan nikmati setiap proses, jangan tergoda untuk menempuh jalan pintas seperti membeli subscribers, followers, dan like, yang secara jangka panjang justru nantinya akan membuat audiensmu berkurang drastis, karena mereka bukanlah audiens yang menanti-nanti kontenmu.

2. Tidak memikirkan target audiens
Tentunya kamu harus menentukan target audiens dari kontenmu. Menurut Edho Zell, seorang content creator yang sudah malang melintang di YouTube selama lebih dari satu dekade, kamu harus mengerti sudut pandang mereka, kebutuhannya, konten seperti apa yang mereka cari dan ingin tonton.

Hal mendasar ini seringkali terlewatkan oleh YouTuber pemula. Untuk bisa menyatukan apa yang content creator inginkan dengan apa yang audiens butuhkan tidak mudah dan butuh waktu. Kamu harus terus mengikuti tren dan mempelajari audiens, sebelum menawarkan kontenmu untuk mereka!

Baca Juga : Sempat Kirim Video ke Teman, YouTuber Ini Tewas Kecelakaan saat Menyetir Motor Pakai Kaki

3. Tidak membuat content planning
Jika gagal dalam membuat perencanaan, maka kita sama saja dengan merencanakan kegagalan. Pembuatan rencana konten adalah salah satu langkah yang tidak boleh dilewatkan. Tanpa perencanaan, kamu akan sulit menentukan tujuan akhirmu dan menyusun konten yang runut untuk mencapai tujuan akhir tersebut, yaitu mendapatkan audiens baru dan membuat audiens lamamu tetap setia menonton kontenmu.

Secara singkat, content planning adalah rencana pengembangan konten untuk mencapai tujuan akhir. Mulai dari penentuan konten seperti apa yang ingin dibuat, di platform mana, dan kapan konten tersebut akan diunggah.

4. Tidak kenal algoritma YouTube
Algoritma YouTube mengatur bagaimana sebuah video bisa muncul di halaman awal, halaman rekomendasi, atau hasil pencarian pengunjung. Semakin banyak video kamu muncul, semakin besar kemungkinan kamu untuk mendapatkan viewers yang besar.

Baca Juga : Ini Daftar Youtuber Berpengasilan Terbesar di Indonesia versi Social Blade

YouTuber pemula umumnya tidak memikirkan hal ini dalam membuat konten, sehingga video yang diunggah kurang sesuai dengan algoritma YouTube, sehingga sedikit penontonnya dan akhirnya mempengaruhi motivasi YouTuber pemula. Luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar algoritma YouTube untuk meningkatkan impresi dan views dari konten yang kamu buat.

5. Terlalu fokus pada visual konten yang dibuat
Bagaimana agar kontenmu nyaman dilihat penonton memang penting, namun hal-hal lain seperti kualitas audio dan intensitas mengunggah konten juga tidak boleh dianggap remeh. Sebagai YouTuber pemula, semakin sering kamu mengunggah konten sesuai dengan algoritma YouTube, semakin besar pula kemungkinan channel-mu dikunjungi dan videomu ditonton oleh banyak orang.

Selain itu, kamu jangan beranggapan bahwa memulai karier sebagai content creator harus mengandalkan perangkat kamera yang mahal supaya hasilnya bagus.

TAG

BERITA TERKAIT