Kamis, 03 Juni 2021 12:50
KRI Nanggala
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - KRI Nanggala-402 tinggal cerita. Kapal selam itu dibiarkan tetap di dasar laut. TNI Angkatan Laut (AL) sudah putus asa untuk melakukan pengangkatan.

 

Beragam upaya sudah dilakukan. Termasuk melibatkan tentara militer China. Hasil maksimal yang mereka temukan hanya mendeteksi posisi kapal selam, tanpa bisa menjangkaunya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyebut, tidak ada lagi rencana pencarian KRI Nanggala-402.

Baca Juga : Pelindo Bersatu Berikan Tali Asih Rp1,63 Miliar untuk Keluarga Korban KRI Nanggala 402

"Penyelamatan sudah selesai," ujar Julius dikutip dari Reuters, Rabu (2/6/2021).

 

Upaya pengangkatan KRI Nanggala-402 dinyatakan selesai ditandai dengan berakhirnya kerja sama operasi bersama AL China atau People Liberation Army Navy.

Dalam operasi ini, PLA Navy mengerahkan kapal PLA Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PLA Navy Ocean Salvage and Rescue Yong Xing Dao-863 dan Scientific Salvage Tan Suo 2. TNI AL dan PLA Navy telah menggelar pertemuan akhir guna menutup rangkaian operasi.

Baca Juga : Kapolri Tawarkan Anak Prajurit Awak KRI Nanggala 402 Jadi Polisi

Pertemuan tersebut melibatkan Atase Pertahanan (Athan) China untuk RI Senior Kolonel Chen Yongjing, Wakil Athan Kolonel Zheng Yuanyuan, Wakil Konjen Denpasar Mei Yuncai di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

China mengirimkan tiga kapal untuk melakukan pencarian. Namun, tidak berhasil mengangkat badan kapal KRI Nanggala-402 yang diduga berada di kawah.

Senior Kolonel Chen Yongjing yang mewakili Pemerintah China menyampaikan bahwa selama lebih kurang satu bulan PLA Navy dan TNI AL telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik.

Baca Juga : Canggihnya Kapal MV Swift Rescue Singapura yang Temukan KRI Nanggala-402 di Laut Dalam

Keduanya telah berupaya mengumpulkan sebanyak-banyaknya dokumentasi berupa foto dan video dan juga mengangkat beberapa bagian KRI Nanggala yang semua sudah diserahterimakan kepada pihak Indonesia.

KRI Nanggala-402 tenggelam saat dijadwalkan melaksanakan penembakan torpedo. Latihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan kesiapan operasional prajurit dan satuan. Sebanyak 53 kru kapal gugur.