RAKYATKU.COM -- Florian Neuhaus" href="https://youtu.be/ghBHF4G-FmU">Florian Neuhaus mencetak gol tunggal Jerman ke gawang Denmark dalam laga uji coba, Kamis dini hari (3/6/2021). Disebut-sebut sebagai penerus Thomas Mueller, siapa dia sebenarnya?
Laga ini adalah pemanasan jelang Euro atau Piala Eropa 2020. Kedua tim berusaha menampilkan permainan terbaik. Saling serang sejak menit awal. Namun, gol baru tercipta pada babak kedua. Florian Neuhaus jadi pusat perhatian.
Gol cepat terjadi di babak kedua, tepatnya di menit ke-48, dengan Jerman memimpin. Diawali umpan silang Robin Gosens, bola sempat membentur Joshua Kimmich dan coba disapu Simon Kjaer namun berakhir di kaki Florian Neuhaus.
Tak terkawal, Neuhaus menyelesaikannya dengan tembakan yang tak bisa dibendung Schmeichel.
Baca Juga : WHO: Kasus Covid-19 di Eropa Tinggi Akibat Kerumunan Penonton Euro 2020
Denmark baru bisa menyamakan skor di menit ke-71. Umpan terobosan Eriksen diterima Yussuf Poulsen, yang dengan tenang menjauh dari Mathias Ginter dan menaklukkan Manuel Neuer.
Florian Neuhaus menjalani debut pada 8 Oktober lalu. Dia langsung mencetak gol saat die Mannschaft --julukan Jerman-- mencetak gol dalam pertandingan melawan Turki. Neuhaus mencetak gol kedua Jerman lewat kerja sama cerdik dengan Kai Havertz.
Baca Juga : Pulang Nonton Euro 2020, Ratusan Suporter Finlandia Positif Covid-19
Sanggup mencetak gol di debut internasional tentu memantik kepercayaan diri Neuhaus. Kegigihannya selama ini akhirnya dilirik oleh Joachim Loew.
“Sangat spesial untuk dipanggil dan bermain demi negara Anda. Ini sangat menyenangkan. Dan tentu juga hebat rasanya dapat langsung mencetak gol,” kata Neuhaus menanggapi debut internasionalnya kala itu.
Neuhaus memang tampil menjanjikan selama empat musim terakhir di Jerman. Ia mampu bermain sebagai gelandang tengah maupun gelandang serang. Mekar di tim muda TSV 1860 Muenchen, Neuhaus kemudian direkrut Gladbach dan menjadi andalan Marco Rose tiga musim terakhir.
Baca Juga : Terseok-seok di Penyisihan Grup, Jerman Salah Masuk Babak 16 Besar Pula
Neuhaus telah bermain sepakbola sejak kecil. Ia mulanya bermain untuk tim muda Vfl Kaufering, dilatih oleh ayahnya sendiri. Di bawah bimbingan sang ayah, Neuhaus mengembangkan teknik dasar yang menjadi bekalnya untuk berkembang nanti.
Neuhaus bergabung ke akademi 1860 Muenchen saat berusia 15 tahun. Di sini, pemain yang mengidolakan Mesut Oezil itu berkembang hingga mendapat debut profesional pada 2016/17.
Momen paling mengesankan Neuhaus di tim muda 1860 Muenchen adalah golnya ke gawang Borussia Dortmund di semifinal kompetisi tingkat remaja. Ia mencetak gol sensasional dari tengah lapangan.
Baca Juga : Inggris Lolos Babak 16 Besar, Menanti Lawan Tangguh Prancis, Portugal, atau Jerman
Di tim senior 1860 Muenchen, Neuhaus bermain 15 kali sepanjang sisa 2016/17. Ia mencetak gol pertamanya saat play-off degradasi Bundesliga 2 lawan Jahn Regensburg. Namun sayangnya, gol itu tak mampu menyelamatkan Die Loewen dari degradasi.
Neuhaus kemudian pindah ke Gladbach. Pada musim pertama, ia dipinjamkan ke Fortuna Duesseldorf dan berhasil menarik perhatian publik sepakbola Jerman. Neuhaus mencetak enam gol dan tiga asis dari 27 penampilan Bundesliga 2 2017/18. Kontribusinya membantu Fortuna juara liga dan promosi ke Bundesliga 1.
Pada 2018/19, Marco Rose memainkannya secara reguler di Gladbach. Pemain kelahiran Landsberg am Lech ini bermain 32 kali di Bundesliga, mencetak tiga gol dan membuat asis terbanyak (8) di antara skuad Gladbach.
Baca Juga : Lewati Laga Menyakitkan, Jerman Menuju Pemuncak Grup F
Neuhaus kembali menjadi andalan pada musim lalu. Ia membantu Gladbach finis di peringkat empat dan mengamankan tiket ke Liga Champions. Neuhaus mencetak empat gol dan dua asis Bundesliga sepanjang 2019/20.
Meskipun catatan asisnya turun, Neuhaus tetap tampil kreatif bersama Die Fohlen. Neuhaus membuat rata-rata 3,09 aksi berujung tembakan pada 2019/20. Statistik ini memperlihatkan konsistensinya. Musim sebelumnya, ia membuat 3,23 aksi berujung tembakan per pertandingan.
Di Gladbach, kemampuan Neuhaus dalam menghadapi ketatnya duel lini tengah sangat membantu progresi bola Die Fohlen. Meskipun ditekan lawan, ia mampu mengeksekusi operan ke arah yang tepat. Sepanjang 2019/20, Neuhaus adalah pemain Gladbach dengan umpan sukses terbanyak dalam keadaan pressing lawan.
Selain itu, Neuhaus juga berperan penting dalam serangan Gladbach yang mengandalkan overlap fullback. Neuhaus sering membuat pergerakan telat ke area lawan untuk menyediakan opsi umpan tambahan dari sayap. Ia juga mampu membuat gerakan dummy yang membuka ruang bagi pemain lain.
Kemampuan tersebut mengingatkan kita pada sosok Thomas Mueller di Bayern Muenchen. Pada dekade 2010-an, Mueller dikenal atas perannya sebagai Raumdeuter atau si penafsir ruang. Mengingat usia Neuhaus yang baru 23 tahun, gelandang Gladbach itu berpeluang menyambung peran Mueller di tim nasional.