Jumat, 28 Mei 2021 19:19
Hasto Kristiyanto
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- PDIP kini berusaha memperbesar gerbong koalisi. PAN mulai diajak bergabung. Sementara PKS dan Partai Demokrat diabaikan. 

 

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto membuka peluang bagi PAN. Kerja sama politik antara PDIP dan PAN, katanya, semakin mudah Amien Rais hengkang.

Amien Rais yang merupakan salah satu pendiri PAN kini mendirikan Partai Ummat. Di situ bergabung sejumlah politikus PAN dan PBB.

Baca Juga : Anggota DPR RI Frederik Kalalembang Dorong Revisi Undang-undang Terkait Keamanan Laut

Hasto memuji Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dianggap memiliki komitmen terhadap bangsa dan negara.

 

Selain PAN, PDIP berusaha mempertahankan koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hubungan PDIP dengan Partai Gerindra juga kian mesra. Walau berlawanan di Pilpres 2019, dua kader Gerindra kini masuk kabinet, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Baca Juga : Pengamat: Pasangan Prabowo-Gibran Rawan Tersandera Kelompok Oligarki

Hasto juga dengan tegas menyatakan partainya tidak cocok dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Alasannya, ideologi yang berbeda.

"Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan hal tersebut karena beda, karakternya beda," kata Hasto.

Dengan koalisi besar itu, PDIP berusaha mengontrol pasangan capres pada Pilpres 2024. Mereka akan memaksakan hanya dua pasangan.

Baca Juga : Pakar HTN: Pilpres Satu Putaran Sulit Terwujud

"Jadi tidak akan ada pemilu presiden dua ronde," kata Hasto dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).