RAKYATKU.COM - Prabowo Subianto masih punya potensi maju pada Pilpres 2024. Hasil survei jadi dasar. Elektabilitasnya masih tertinggi setelah Jokowi.
Namun, kalau berkaca pada koalisi partai saat ini, Prabowo kesulitan jika tidak diusung PDIP. Kini, arahnya sudah mulai kelihatan. Sinyal itu juga sudah diungkap Gerindra.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, hubungan PDIP dengan Gerindra semakin baik. Begitu pula antara Prabowo dan Megawati Soekarnoputri. Diakomodasinya Prabowo jadi menteri pertahanan mempertegas hubungan mereka.
Baca Juga : Pengamat: Pasangan Prabowo-Gibran Rawan Tersandera Kelompok Oligarki
"Itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP," kata Ahmad Muzani kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (27/5/2021).
Dari sejumlah lembaga survei yang melakukan jajak pendapat, Prabowo masih terpopuler. Elektabilitasnya paling tinggi. Meski demikian, Prabowo meminta agar dirinya diberi kesempatan untuk fokus menyelesaikan tugasnya sebagai menteri pertahanan.
Pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto akan berusia 73 tahun. Ada beberapa kepala negara lebih tua dan bisa terpilih. Mahathir Mohamad di Malaysia, misalnya. Dia terpilih kedua kalinya sebagai perdana menteri pada usia 92 tahun.
Baca Juga : Pakar HTN: Pilpres Satu Putaran Sulit Terwujud
Dengan usia seperti itu, PDIP kemungkinan mendorong kadernya yang lebih muda sebagai calon wakil presiden. Jika melihat dinamika yang terjadi belakangan ini, Puan Maharani berpeluang diusung mendampingi Prabowo.
Apalagi ada perjanjian antara Prabowo dan Megawati yang sampai saat ini belum terwujud. Dalam perjanjian batu tulis yang ditandatangani 2009, Megawati akan memberi kesempatan kepada Prabowo pada Pilpres 2014.
Namun, situasi politik yang berubah saat itu. Megawati berubah pikiran dan lebih memilih mengusung Jokowi berpasangan Jusuf Kalla.